jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengingatkan seluruh pemenang tender pengadaan logistik kebutuhan pemilu 2014 untuk tidak terkecoh dengan orang yang mengaku-ngaku sebagai komisioner KPU atau orang yang mengaku utusan komisioner yang meminta uang pelicin.
Menurut Arief, pesan tersebut perlu disampaikan karena kemungkinannya dapat terjadi. Mengingat nilai proyek yang dimenangkan para penyedia terbilang cukup besar. Sehingga memunculkan niat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Klaim Hemat Anggaran Logistik Rp 421 Miliar
"Komisioner tidak pernah berhubungan langsung soal teknis maupun pembayaran pengadaan logistik untuk kebutuhan pemilu 2014 dengan penyedia. Jadi tolong dihiraukan saja jika mendapat pesan yang mengatasnamakan Komisioner KPU," kata Arief di Jakarta, Jumat (24/1).
Selain itu, Arief juga mengingatkan para pemenang tender untuk tidak berusaha memberikan gratifikasi kepada komisioner maupun pejabat KPU dari pihak sekretariat jenderal.
BACA JUGA: MK Perintahkan Pencoblosan Ulang di Dua TPS
Alasannya, proses lelang selama ini telah berlangsung sesui dengan ketentuan yang berlaku. Artinya, jika para penyedia dipercaya menjadi rekanan KPU, itu lebih karena perusahaan-perusahaan mereka oleh panitia dinilai sangat berkompeten.
"Jadi jangan pernah memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun. Jangan sampai proses pemilu ini diributkan, dinodai proses penyelewengan. Kalau mengalami hal demikian (permintaan sejumlah uang mengatasnamakan KPU) mohon dilaporkan ke kita melalui Pak sekjen," katanya. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Gugatan Ditolak MK, Pilkada Taput Masuk Putaran Kedua
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Harus Jelaskan Alasan Mundurnya Sidang Putusan
Redaktur : Tim Redaksi