jpnn.com - TANJUNG SELOR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara memutuskan mencoret dukungan Partai Gerindra dan Golkar untuk pasangan calon gubernur Irianto Lambrie dan Udin Hianggio (Irau). Sebab, dukungan kedua parpol yang masing-masing memiliki 4 kursi di DPRD Kaltara itu dinilai tidak memenuhi syarat.
Komisioner KPU Kaltara, Rustam Akib mengungkapnya, dicoretnya Partai Gerindra maupun Golkar dari dukungan Irau karena tidak memenuhi syarat administrasi. Namun demikian, KPU tidak menggugurkan pencalonan Irau karena dukungan yang tersisa memenuhi syarat.
BACA JUGA: Ketua BURT: Pemerintah Akan Mengerti Kebutuhan DPR
“Tapi karena kedua pengusung (Golkar dan Gerindra) yang tidak memenuhi syarat administrasi, nanti yang akan kami cetak (di Algaka), parpol yang memenuhi syarat,” kata Rustam Akib kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Selasa (25/8).
Selain Golkar dan Gerindra, Irau juga mendapat dukungan dari PAN (3 kursi), PKS (2 kursi), PDIP (4 kursi), dan Demokrat (5 kursi). KPU juga menetapkan pasangan lainnya Jusuf SK dan Marthin Billa yang akan berkompetisi dengan Irau di Pilkada 2015 pada Desember nanti. Pasangan dengan tagline Pejuang itu didukung empat parpol, yakni Hanura (4 kursi), PKB (2 kursi), NasDem (2 kursi) dan PKPI (1 kursi).
BACA JUGA: DPR Akui RUU Kebudayaan Masih Banyak Kelemahan
Menanggapi pencoretan dukungan dari Golkar dan Gerindra, Ketua Tim Pemenangan Irau, Jhony Laing Impang menyampaikan, pihaknya akan mengkajinya.
Mantan pimpinan DPRD Kabupaten Malinau itu menyampaikan alasan gagalnya kedua parpol tersebut menjadi pengusung.
BACA JUGA: DPR Klaim Cadangan Devisa Aman untuk Impor 7 Bulan
“Untuk Gerindra surat tersebut (rekomendasi) langsung dari Ketum, hanya ketua DPD tidak di tempat. Adapun terkait Golkar disebabkan karena dualisme dan hanya mendapat rekomendasi dari kepengurusan kubu ARB,” bebernya.
KPU Kaltara juga telah menggelar pleno penetapan nomor urut. Hasilnya, Pejuang mendapat nomor urut 1, sedangan Irau nomor 2.
“Kami berdua dan seluruh tim pasangan Pejuang tidak memilih apa-apa, kami serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa, sehingga Tuhan memberikan kami pasangan nomor satu, seandainya Tuhan memberikan nomor urut dua pun kami terima dengan suka cita,” ujar Jusuf SK.
Sedangkan Irianto memaknai nomor urut 2 sebagai nomor terbaik. "Allah Yang Maha Pencipta itu menciptakan segala sesuatunya itu berdua, berpasangan. Ada laki ada perempuan, ada siang ada malam, ada awal ada akhir dan seterusnya. Dari banyak pengalaman Pemilu, maka nomor dua Insya Allah akan menang, maka pak Jokowi-JK juga dapat nomor dua,” harapnya.(*/keg/ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Pembentukan Badan Cyber Harus Didukung UU
Redaktur : Tim Redaksi