jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mau kecolongan pada pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
Penyelenggara pemilu sedini mungkin mewaspadai keadaan Indonesia belum bebas dari COVID-19 pada pelaksanaan pemilu nantinya.
BACA JUGA: Wow, Presiden Jokowi Ajak PD Memperjuangkan Hal ini
Anggota KPU Viryan mengatakan dirinya sangat berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 nanti telah terbebas dari COVID-19.
Namun, segala kemungkinan patut diantisipasi sedini mungkin.
BACA JUGA: Mending Vaksin Merah Putih Dikembangkan Daripada Bangun Pabrik Milik Asing
Dia mengatakan hal tersebut pada webinar 'Kesiapan serta antisipasi penyelenggara pada Pemilu dan Pilkada 2024, skenario pandemi Covid-19' di Jakarta Kamis (9/9).
"Kami sejak awal membuat perencanaan, salah satunya membuat opsi kalau pandemi masih terjadi," ujar Viryan.
BACA JUGA: Penting, Wacana Amendemen UUD 1945 Tak Terjebak Pada Isu PPHN
Menurutnya, secara ringkas KPU akan menerapkan model penyelenggaraan pemilu yang sudah berhasil diterapkan pada Pilkada serentak 2020.
KPU juga akan menyempurnakan metode penyelenggaraan yang beradaptasi terhadap pandemi agar pemilu bisa dilaksanakan secara baik.
"Seperti apa ke depan, tentu doa kita bersama pandemi tidak sampai 2023, kalau melihat siklus pandemi flu Spanyol waktu awal abad 20 kurang lebih 2-3 tahun," ucapnya.
Sementara pandemi Covid-19 ini, menurut dia, sudah berlangsung sejak 2019.
Jika merujuk dengan siklus flu Spanyol, diharapkan pandemi Covid-19 sudah berakhir pada 2022 mendatang.
"Mudah-mudahan tahun ini selesai, atau awal tahun depan, kalau ini bisa terwujud makan bisa fokus pada aspek-aspek nonpandemi Covid-19," katanya.
Meski demikian, kalau masih berlangsung, seluruh pihak termasuk penyelenggara pemilu dan pilkada diharapkan tetap waspada.
"Kita tidak tahu siklus tiga tahunan pandemi flu Spanyol belum tentu ini juga sama, maka meskipun sukses pada 2020, kami tetap berada pada kewaspadaan yang tinggi," pungkas Viryan.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang