jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Husni Kamil Manik, memperkenalkan sistem, mekanisme dan tahapan pelaksanaan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD di Indonesia, kepada Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, yang berkunjung ke KPU, Jakarta, Jumat (24/1).
"Pelaksanaan tahapan pemilu di setiap jenjang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Keterbukaan itu sudah kami mulai sejak pendaftaran, verifikasi dan penetapan partai politik peserta Pemilu," ujar Husni ketika memberi penjelasan.
BACA JUGA: NasDem Tolak Saksi Parpol Dibayari Negara
Menurutnya, dengan adanya keterbukaan dan ruang partisipasi yang luas dalam setiap tahapan, maka kepercayaan publik terhadap proses dan hasil Pemilu 2014 akan semakin meningkat.
Kepercayaan itu penting, kata Husni, tidak hanya bagi penyelenggara tetapi juga bagi peserta Pemilu dan para caleg yang akan mendapat amanah untuk menjalankan tugas, fungsi dan kewenangan sebagai wakil rakyat di DPR, DPD dan DPRD.
BACA JUGA: Polri Sudah Mikirin Pengamanan Pemilu 2019
Sebagai wujud transparansi, KPU menurut Husni, selama ini dengan komitmen yang kuat berusaha menjadikan daftar pemilih tetap (DPT) sebagai sumber perbaikan kualitas Pemilu.
"Karena itu, kami melakukan verifikasi faktual ke lapangan untuk melakukan pencocokan dan penelitian terhadap Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diserahkan oleh pemerintah,” ujarnya.
BACA JUGA: KPU Ingatkan Pemenang Tender tak Main Pelicin
Sebelum DP4 itu diturunkan, kata Husni, KPU juga melakukan sinkronisasi data dengan DPT Pemilu terakhir. Jika dalam pelaksanaan verifikasi faktual ternyata orangnya tidak ditemukan keberadaannya, maka data akan dikoreksi petugas.
"Jadi DPT yang ditetapkan oleh KPU di tingkat kabupaten/kota dan rekapitulasinya di tingkat provinsi dan pusat merupakan kondisi riil pemilih di lapangan," katanya.
Langkah lain, KPU menurut Husni, nantinya juga akan melakukan tahapan perhitungan suara secara terbuka, di tempat yang terang atau yang mendapat penerangan cahaya cukup.
Setiap hasil perhitungan suara dicatat dengan tulisan yang jelas dan terbaca pada model formulir C1 DPR Plano, model C1 DPD Plano, model C1 DPRD Provinsi Plano dan model C1 DPRD Kabupaten/Kota Plano yang ditempelkan pada papan yang telah disediakan.
Yang tidak kalah penting, kata Husni, saksi partai politik dan calon anggota DPD, panitia pengawas lapangan (PPL), dan Pemantau Pemilu yang hadir pada rapat perhitungan suara diberi kesempatan mendokumentasikan formulir rekapitulasi suara nantinya.
Menanggapi penjelasan Husni, Dubes Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, mengatakan pihaknya berharap pelaksanaan Pemilu Indonnesia dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
Karena stabilitas politik di Indonesia penting bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Ia berharap pemerintahan baru yang terbentuk nantinya baik legislatif maupun eksekutif, mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat Indonesia. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Hemat Anggaran Logistik Rp 421 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi