JAKARTA--Angggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Syamsul Bachri menilai, debat capres memang harus santun dan sesuai dengan adat ketimuranMasyarakat banyak mengeluhkan debat yang saling serang
BACA JUGA: JK Disarankan Dekati Basis Massa
Dia mengaku banyak menerima SMS dan telepon mengenai debat capres yang disiarkan oleh salah satu televise swastaKhusus mengenai debat capres putaran pertama yang digelar Kamis (18/6) malam, banyak masyarakat menilai acara itu sangat monoton dan terlalu banyak jeda
BACA JUGA: Putusan Diubah MK, KPU Kaltim Legowo
Pimpinan KPU menyadari hal itu dan akan melakukan evaluasi untuk perbaikan debat putaran selanjutnyaBACA JUGA: Setelah JK, Giliran SBY Susuri Sumatera
Misalnya jeda yang terlalu sering, monotonKita akan mengevaluasi seperti apa," kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary di kantornya Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (19/6)Mengenai format debat capres tadi malam, kata Hafiz, itu merupakan kesepakatan ketiga tim pasangan capresMengenai sesi tanya jawab yang sengaja dihilangkan, Hafiz menjelaskan, tim pasangan capres mengusulkan jangan ada sesi itu"Sesi yang antarcapres saling bertanya, itu diusulkan janganHanya saling menanggapi saja satu sama lain," ujar hafiz
Dijelaskan Hafiz, format yang berubah itu sengaja dilakukan dengan pertimbangan agar debat capres tidak untuk saling menjatuhkan"Karena yang paling pokok adalah visi misiJangan sampai terjadi debat yang saling menyodok, menyerangMaka dari itu, moderator tidak boleh komentar apa," kata Hafiz.(lev/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PBHI-LIMA Kecam BIN Awasi Surat Suara
Redaktur : Tim Redaksi