Kredit Perbankan Semakin Berkembang

Rabu, 05 Januari 2011 – 11:51 WIB
JAKARTA - Dengan terjaganya stabilitas sistem keuangan di akhir tahun 2010, memasuki tahun 2011 prospek perkembangan perbankan semakin menunjukkan geliat yang sehatSaat tutup tahun, atau per 29 Desember 2010, Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan meningkat cukup tinggi, yakni naik Rp 20,01 triliun menjadi Rp 1.742,85 triliun

BACA JUGA: Seiring Pemulihan Ekonomi Global, Pasar Keuangan Membaik

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat lebih tinggi dari kredit, atau naik Rp 37,58 triliun menjadi Rp 2.281,21 triliun.

Dalam paparan BI yang diterima wartawan, Rabu (5/1), Kepala Biro Humas BI, Diffi A Johansyah mengungkapkan, menjelang akhir tahun (2010) kredit perbankan meningkat cukup signifikan
Peningkatan tersebut bersumber dari naiknya kredit rupiah sebesar Rp 13,95 triliun dan kredit valas Rp 6,06 triliun

BACA JUGA: Kontraktor PLN Diminta Selesaikan Proyek Tepat Waktu

Dengan demikian, selama 2010, kredit perbankan telah meningkat sebesar Rp 312,65 triliun dan secara year on year (YoY) naik Rp 334,89 triliun.

"Kredit rupiah hanya turun pada kelompok BPD, (yaitu) sebesar Rp 0,37 triliun
Sedangkan pada empat kelompok bank yang lain (swasta, Persero, KCBA dan campuran) mengalami kenaikan

BACA JUGA: PPN dan PPh Non Migas Gagal Capai Target

Yang tertinggi pada kelompok bank swasta (yakni) sebesar Rp 9,65 triliun," ungkap Diffi.

Kondisi yang sama, kata Diffi, terjadi pada kredit valasKelompok BPD turun Rp 0,12 triliun, sedangkan empat kelompok bank yang lain meningkatYang tertinggi (adalah) pada kelompok bank swasta (yakni sebesar) Rp 4,15 triliunDalam denominasi valas, selama pekan laporan, kredit valas naik sebesar USD 0,79 miliar, di mana yang tertinggi terjadi pada kelompok bank swasta sebesar USD 0,50 miliar.

Dengan kondisi tersebut, maka pangsa kredit bank swasta terhadap total kredit perbankan merupakan yang tertinggi, yakni mencapai 43,93 persenDiikuti kemudian oleh kelompok bank persero (35,67 persen), dengan yang terendah dari kelompok bank campuran (5,43 persen).

Sementara itu, perkembangan sumber dana dari Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat lebih tinggi dari kredit, yakni sebesar Rp 37,58 triliun menjadi Rp 2.281,21 triliunPeningkatan tersebut bersumber dari naiknya DPK rupiah (Rp 38,95 triliun), sedangkan DPK valas turun tipis (Rp 1,37 triliun)Dengan perkembangan tersebut, selama 2010, kata Diffi lagi, DPK Perbankan telah meningkat Rp 310,76 triliun (15,77 persen) atau secara YoY sebesar Rp 359,71 triliun (18,72 persen).

"Peningkatan tersebut antara lain berasal dari dropping dana pemerintah pusatJika dilihat per komponen, giro turun tipis yakni sebesar Rp 0,45 triliun, sedangkan tabungan dan deposito masing-masing naik sebesar Rp 27,86 triliun dan Rp 10,17 triliunKenaikan tabungan dan deposito (itu) terkait dengan periode akhir tahun, di mana masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uangnya, untuk berjaga-jaga (demi) kebutuhan di tahun 2011," jelas Diffi(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MBR Nikmati Fasilitas Skim Syariah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler