Seiring Pemulihan Ekonomi Global, Pasar Keuangan Membaik

Rabu, 05 Januari 2011 – 10:47 WIB
JAKARTA - Menyambut hari-hari perdana di tahun baru 2011, pasar keuangan dalam negeri tampaknya semakin menunjukkan trend membaikBank Indonesia (BI) bahkan mengatakan bahwa perkembangan pasar keuangan domestik pada minggu terakhir tahun 2010 ditutup relatif stabil

BACA JUGA: Kontraktor PLN Diminta Selesaikan Proyek Tepat Waktu

Hal ini tercermin dari menguatnya IHSG, yield SUN, serta nilai tukar.

"Hal tersebut didorong oleh sentimen global yang positif, terkait rilis data ekonomi AS yang membaik dan optimisme pasar akan pemulihan ekonomi global di 2011," ungkap Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Diffi A Johansyah, dalam pengumuman BI yang diterima wartawan, Rabu (5/1) di Jakarta.

Diffi mengungkapkan, penyerapan tambahan likuiditas terutama yang bersumber dari operasi keuangan (OP) pemerintah, menyebabkan OP mengalami net kontraksi Rp 40,1 triliun
Dari pasar uang antar bank (PUAB), volume transaksi (juga) tercatat naik

BACA JUGA: PPN dan PPh Non Migas Gagal Capai Target

Permintaan dana di PUAB meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan likuiditas menjelang akhir tahun, sehingga volume transaksi RRH PUAB naik dari Rp 6,5 triliun menjadi Rp 7,8 triliun.

"Sepanjang 2010, suku bunga PUAB cenderung turun dan volume PUAB naik tipis
Suku bunga RRH PUAB selama 2010 (adalah) 6,04 persen, sementara volume RRH PUAB naik tipis dari Rp 8,9 triliun di 2009 menjadi Rp 9,1 triliun," jelas Diffi.

Dari pasar valas, pada minggu terakhir tahun 2010, dilaporkan nilai tukar rupiah ditutup menguat 32 poin (lebih dari 0,35 persen) di level Rp 9.005 per USD

BACA JUGA: MBR Nikmati Fasilitas Skim Syariah

Penguatan rupiah sejalan dengan penguatan nilai tukar regional, didorong oleh meningkatnya risk appetite investor, terkait rilis data ekonomi AS yang positif dan optimisme pasar akan pemulihan ekonomi global di tahun 2011.

Sementara dari portofolio domestik milik investor asing, diungkapkan bahwa penempatan dana asing mengalami kenaikanPenempatan dana asing pada seluruh aset keuangan domestik naik pada minggu laporanHal ini didorong oleh peningkatan risk appetite asing, setelah rilis indikator AS yang membaik dan optimisme pelaku pasar terhadap perekonomian domestik.

"Porsi kepemilikan asing pada akhir Desember di SUN, naik dari 29,76 persen (Rp 194,83 triliun) menjadi 29,93 persen (Rp 195,75 triliun)Sedangkan di SBI naik dari 26,95 persen (Rp 53,92 triliun) menjadi 27,45 persen (Rp 54,93 triliun)," ungkap Diffi pula.

Disebutkan lagi, selama 2010, aliran dana asing net inflow tercatat (sebesar) Rp 119,5 triliunAliran dana asing masuk di semua aset, dengan peningkatan terbesar pada SBNHal ini didorong oleh optimisme pertumbuhan domestik, yield yang menarik, serta sentimen positif pasar global.

Namun dari pasar uang, tercatat bahwa selama 2010 volume SBI sekunder turun tajam, dan yield cenderung melebar ke bawahVolume transaksi SBI di pasar sekunder turun tajam dari sekitar Rp 4-6 triliun per hari pada Januari–Juni, menjadi di bawah Rp 3 triliun per hari setelah penerapan kebijakan pengurangan penyerapan likuiditas melalui SBIPasokan yang terbatas menyebabkan investor asing kesulitan memperoleh SBI, sehingga yield pasar sekunder cenderung tertekan ke bawah(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2010, Industri Hanya Tambah 386 Ribu Naker


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler