jpnn.com, MADIUN - Dampak banjir besar yang menerjang sebagian besar desa di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jatim, pekan lalu masih terasa hingga kini. Di antaranya rusaknya peralatan elektronik akibat terendam air. Seperti pompa air elektrik misalnya.
Akibatnya, para korban banjir kesulitan air bersih. ‘’Kami mandi numpang di rumah tetangga. Untuk air minum menunggu kiriman dari PDAM,’’ kata Suratmi, warga Desa Plumpung.
BACA JUGA: Terungkap, Satu Lagi Penyebab Banjir Besar di Madiun
Mereka harus membawa jeriken besar ke titik yang bisa dijangkau truk tangki PDAM agar bisa memasak. Sementera untuk mencuci memilih menggunakan air genangan sisa banjir.
Mereka menggunakan air itu selama kurang lebih dua hari. Selain mencuci peralatan dapur juga baju. ‘’Mau gimana lagi, adanya memang itu,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Banjir di Ngawi, Petani Merugi hingga Rp 33 Miliar
BACA JUGA: Terungkap, Satu Lagi Penyebab Banjir Besar di Madiun
Suratmi mengungkapkan air dari PDAM hanya cukup untuk minum. Pasalnya dia hanya punya dua jeriken. Pun hanya untuk dua hari. Pun baru dikirim sekali pada Jumat lalu. Dia berharap bantuan air bersih tetap diberikan.
BACA JUGA: Astaga, Korban Banjir Madiun Dapat Bantuan Roti Kedaluwarsa
Pasalnya, warga belum sempat memperbaiki pompa air elktriknya. Butuh waktu untuk memperbaiki, pun belum cukup uang untuk membeli pompa air baru.
BACA JUGA: Tragedi Warung Remang-Remang, Jaya Saputra Meninggal Mengenaskan
Selain itu air sumur juga belum benar-benar bersih. ‘’Air sumur masih banyak yang keruh tercemar banjir,’’ katanya. (mg4/sat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Surut, Jalan Tol Madiun â Caruban Sudah Lancar
Redaktur & Reporter : Soetomo