Krisis AS Berdampak pada Alutsista

Menhan Khawatir Naiknya Beban Bunga

Kamis, 25 September 2008 – 13:22 WIB
JAKARTA - Krisis yang melanda lembaga-lembaga keuangan di Amerika Serikat dikhawatirkan berpengaruh kepada pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang dibeli dari luar negeriSalah satu di antaranya adalah besaran suku bunga pinjaman yang pembayarannya ditanggung negara.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan, krisis tersebut dikhawatirkan juga akan berdampak langsung kepada mitra dan perusahaan sahabat Amerika di Eropa Barat

BACA JUGA: Ketua MK Minta Klarifikasi KPK

’’Tentu akan berpengaruh terhadap alutsista yang sudah kita pesan dari negara-negara tersebut,’’ ujarnya di Jakarta Rabu (24/09).

Indonesia sedang memesan beberapa tank dan panser dari Ceko, serta beberapa pesawat latih dan peralatan rudal dari Polandia
Indonesia juga menjajaki kemungkinan pembelian kapal selam dari Jerman.   ’’Karena itu, kita mengantisipasi agar Indonesia tidak perlu mengurangi ataupun membatalkan pemesanan alutsista tersebut,’’ katanya

BACA JUGA: Hasan Tiro Kembali ke Aceh



Menurut Juwono, salah satu yang diantisipasi adalah kenaikan suku bunga perbankan dalam (pinjaman) untuk pemesanan alutsista itu
Yakni, sampai dengan delapan persen per tahun

BACA JUGA: Chandra Tan Janji akan Kooperatif

’’Setiap kenaikan suku bunga sebesar 1 persen akan berpengaruh kepada harga yang kita bayarkan, yaitu USD 30 juta sampai USD 40 jutaSuku bunga saat ini 5,5 persen sampai 6 persen,’’ jelasnya.

Juwono berharap agar kenaikan suku bunga itu tidak sampai di atas delapan persen’’Supaya tetap bisa diproses dan tidak memberatkan,” katanya

Periksa Pasukan Garuda
Pada bagian lain, Tim Pre-Deployment Visit (PDV Team) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin memeriksa kesiapan personel, peralatan, dan administrasi Satgas Kompi Polisi Militer TNI Konga XXV-A/UNIFIL dan Satgas Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) TNI Konga XXVI-A/UNIFIL di Lanud Halim Pedanakusuma, JakartaPasukan itu akan diberangkatkan ke Lebanon setelah Lebaran

PDV Team PBB yang terdiri atas Kolonel Rustam Patnaik (chief team leader), Pierre Leveille (MoU claims management section), Anton Antchev (chief of property management section (PMS) and UNIFIL Representative) datang pukul 11.00Mereka melakukan inspeksi selama satu jam

”Ini pengecekan rutin agar semua sesuai persyaratan,’’ kata Rustam PatnaikSelain itu, tim PBB ingin memastikan peralatan dalam kondisi siap pakai karena statusnya disewaSetiap prajurit TNI yang bertugas sebagai bagian dari UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) akan dibayar PBB sebesar USD 1.028 (sekitar Rp 9,3 juta) per bulan. (rdl/el)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Lebaran Naik 15 persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler