jpnn.com - MANADO - Sejumlah massa dari Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI ) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar aksi demonstrasi damai ke kantor PLN wilayah Sulawesi Utara Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Selasa (28/10).
Dari berdialog dengan jajaran manager PLN setempat, terungkap bahwa saat ini Sulut berada dalam kondisi darurat listrik.
BACA JUGA: Gugurkan Kandungan, Mahasiswi Ini Masukkan Obat ke Alat Kelaminnya
Akibatnya, pemadaman listrik sering dilakukan dan tarafnya sudah sangat mengganggu aktivitas warga.
"Sulawesi Utara saat ini darurat listrik. Kita defisit listrik sekitar 45 MW, dan itu sudah diakui PLN Suluttenggo," jelas Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat.
BACA JUGA: Heboh, Benda Diduga Bom di Polres Ciko
Menurut Jacko -sapaan akrab Kumaat- pihak PLN sebenarnya telah melakukan berbagai upaya agar krisis listrik di Sulut bisa segera teratasi. Yakni antara lain dengan menyewa genset berkapasitas 20 MW.
"Namun di satu sisi mereka takut masuk penjara dan harus melalui birokrasi yang ada," tambahnya.
BACA JUGA: Cinta Terlarang Berujung Aborsi, Berurusan dengan Polisi
Sebagai tokoh pemuda, Jacko akan ikut berupaya membantu PLN Suluttenggo untuk mempercepat pemulihan krisis.
"Kami ingin memberitahukan ke PLN pusat, Menteri BUMN bahkan pak Jokowi sendiri, bahwa saat ini Sulut darurat listrik. Jangan sampai ini hanya dianggap sepele," tegas Kumaat.
Manager Pembangkit M Marbun juga bertekad segera menyelesaikan masalah ini. Bahkan, Marbun berjanji mundur dari jabatannya jika pemadaman terus berlangsung.
Hal itu mendapat apresiasi Jacko. "Beliau sudah menandatangani perjanjian, jika di atas tanggal 20 November mendatang masih ada pemadaman, maka beliau bersedia mengundurkan diri," kata dia. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Wajibkan Pejabat Lapor ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi