Krisis Listrik , ESDM dan PLN Harus Dievaluasi

Selasa, 17 November 2009 – 16:58 WIB

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Marwan Ja'far, menegaskan bahwa persoalan krisis listrik di Indonesia bukanlah isu baruKarenanya Marwan sangat menyayangkan jika Pemerintahan SBY-Boediono tidak memasukkan persoalan listrik dalam Program 100 hari.

"Krisis ini sesungguhnya sudah berlangsung setidaknya dalam waktu 10 tahun terakhir

BACA JUGA: SBY Beri Deadline Kapolri dan Jaksa Agung

Yang kita sesalkan, kenapa Pemerintahan SBY tidak mengagendakan soal listrik dalam program 100 hari pertama kerjanya," ujar Marwan dalam bertema "Krisis listrik, Potret 100 Hari Kinerja Kabinet Bidang Ekonomi" di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (17/11).

Menurutnya, jika memang SBY kesulitan mengurusi listrik bagi rakyat sendiri, lebih baik jajaran kementrian yang terkait dengan persoalan kelistrikan dievaluasi dulu
"Evaluasi dimulai dari menteri ESDM pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid I dan meminta strategi apa yang akan dipakai oleh Menteri ESDM pada KIB jilid II ini

BACA JUGA: Tim 8 Minta SBY Stop Kasus Bibit-Chandra

Termasuk UU Migas Nomor 22/2001," cetus Marwan Jakfar.

Dijelaskannya
Indonesia memang belum mengenal budaya mundur ketika seseorang gagal dalam melaksanakan tugasnya

BACA JUGA: SBY : Saya Ingin Bergerak Cepat

Pejabat cenderung memilih diberhentikan ketimbang mengundurkan diri dari jabatannya"Karena itu, SBY harus melakukan sesuatu agar kesulitan rakyat segera teratasi," sarannya.

Marwan menduga ada hal salah dalam mengurus masalah energi nasional, khususnya PLNPadahal, tahun lalu DPR sudah memberikan persetujuan dalam pemberian subsidi sebesar Rp37 Triliun"Kita menduga ada yang tidak beres di PLN meski DPR sudah menyetujui pemberian subsidi sebesar Rp37 Triliun," tudingnya.

Di tempat yang sama, anggota Komisi VII DPR, Nur Yasin, menilai isu krisis listrik menjadi besar karena terjadinya pemadaman secara bergilir di Jawa, Madura dan Bali"Padahal jauh sebelumnya, di luar Jawa Madura dan Bali sudah menjadi hal yang biasa kalau listrik itu padamBahkan di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, fenomena listrik padam itu bagaikan makan obat, dua atau tiga kali sehari," ungkap Nur Yasin.

Kalau ini dibiarkan berlarut-larut, lanjutnya, pasti target untuk mencapai pertumbuhan sekitar 7 persen akan sia-sia sebab sektor ekonomi riil akan terganggu secara(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui SBY, Tim 8 Tak Mau Buka-bukaan


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler