Krisis Venezuela: Mata Uang Digital Gagal Total

Minggu, 02 September 2018 – 14:18 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP

jpnn.com, KARAKAS - Presiden Nicolas Maduro dan jajaran pemerintahannya tidak tinggal diam. Mereka berusaha membawa Venezuela keluar dari impitan ekonomi yang sulit dengan berbagai cara. Salah satunya menciptakan cryptocurrency alias mata uang digital. Petro, nama mata uang itu, beredar di pasaran sejak Februari.

Sayangnya, masyarakat tidak antusias menyambut petro. Mereka meragukan kredibilitasnya. Maduro menyatakan, satu petro setara dengan satu barel minyak mentah. Jika harga minyak mentah naik, nilai petro ikut naik. Namun, jika harga minyak mentah turun, petro pun ikut anjlok.

BACA JUGA: Krisis Ekonomi Rasa Perang Sipil di Venezuela

''Petro adalah jalan keluar untuk memulihkan kesejahteraan Venezuela,'' kata pemimpin 55 tahun itu sebagaimana dilansir Al Jazeera. Dia menjaminkan cadangan minyak negara sebanyak lima miliar barel sebagai pengganti mata uang itu.

Lantas, mengapa harus petro? Sebab, Venezuela terkena sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Karena itu, penjualan minyak mentah di pasar internasional tersendat. Petro akan menekan peredaran sovereign bolivar di dalam negeri. Dengan demikian, inflasi bisa ditekan.

BACA JUGA: Eksodus Venezuela Bikin Pening Tetangga

Namun, semua hanya bisa terjadi jika petro menjadi sarana transaksi favorit masyarakat. Jika masyarakat enggan menggunakan petro, tujuan Maduro tidak akan tercapai. Di Kota Ata­pirire yang cadangan minyaknya mencapai 5 miliar barel, petro tidak dikenal.

''Tidak ada tanda-tanda petro di sini,'' ungkap Igdalia Diaz, warga Atapirire, kepada Reuters.

BACA JUGA: Terancam Kelaparan, Warga Venezuela Cari Tanah Air Baru

Dia pun kecewa pada Maduro. Sebab, jika sosialisasi petro berhasil, kotanya akan memiliki pengeboran minyak baru. Faktanya, tidak ada pembangunan di kota tersebut. Bahkan, listrik juga jarang tersambung.

Peredaran petro tidak ditemukan di bursa cryptocurrency. Tidak ada pula toko yang mau menerimanya sebagai bentuk pembayaran. Bahkan, beberapa orang yang membelinya merasa jadi korban penipuan.

Maduro, tampaknya, masih tetap berharap pada petro. Sampai sekarang pun dia masih mendorong masyarakat agar menggunakan petro untuk bertransaksi. Senin (27/8) dia malah mewajibkan seluruh bank mau menerima mata uang digital tersebut. (bil/c15/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bye Bye Sosialisme, Venezuela Akhirnya Cabut Subsidi BBM


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler