Kritik Saleh untuk BPIP: Islam Tidak Mempermasalahkan Hormat Bendera dan Lagu Kebangsaan

Minggu, 15 Agustus 2021 – 02:10 WIB
Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti lomba karya tulis yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bertema Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.

Menurut Saleh, lomba itu tak produktif karena tidak akan mampu meningkatkan penghayatan dan pengamalan Pancasila. Selain itu juga tidak kontekstual lantaran temanya sangat jauh dari kondisi kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Pancasila tak Bertentangan dengan Ajaran Islam, Begini Penjelasannya!

Ketua DPP PAN itu menyatakan tema yang diusung BPIP juga tidak perlu dan tidak urgen untuk dibahas. Sebab, sejak zaman perjuangan kemerdekaan, hormat bendera dan lagu kebangsaan tidak pernah dipersoalkan. Para ulama dan para santri selalu menjunjung tinggi dan menghormati eksistensi bendera negara dan lagu kebangsaan.

"Secara metodologis, tidak ada rumusan masalahnya. Kalau tidak ada rumusan masalahnya, apa yang mau ditulis? Sebelum ditulis pun orang pasti akan mengetahui bahwa kesimpulannya Islam tidak mempermasalahkan hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan. Sebab, itu adalah bagian dari perwujudan cinta tanah air. Sementara, cinta tanah air adalah bagian dari iman," ucap Saleh Daulay kepada JPNN.com, Sabtu (14/8).

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Saya Alergi Kalau Ada Lembaga yang Melebihi Presiden

Wakil ketua MKD itu mengatakan sebagai ideologi negara, ada banyak tema yang lebih tepat untuk diajukan. Bahkan, tema-temanya sangat aktual dengan kondisi kekinian.

Misalnya, kata Saleh, temanya soal bantuan sosial di era pandemi dalam perspektif Pancasila, meneguhkan nilai persatuan dan gotong royong di masa pandemi, mengungkap nilai-nilai spiritualitas di balik pandemi Covid-19, dan lain-lain.

BACA JUGA: 3 Mahasiswa IAIN Madura Jadi Buronan Polisi

Meskipun tidak spesifik menyebut kata santri, dengan tema itu dipastikan bahwa para santri sangat menguasai dan tinggal mencari referensi agar bisa diaktualisasikan sesuai dengan tema yang diminta.

"Lagian, tema-tema seperti itu juga sangat relevan dalam upaya pemaknaan dan pembumian nilai-nilai Pancasila. Kalau bikin judul dan tema, jangan terkesan dipersempit untuk menyudutkan kelompok tertentu. Bisa jadi, yang membuat tema tidak merasakan, tetapi orang lain justru sangat merasa dan tersinggung," tutur Saleh.

Anggota DPR Dapil II Sumut itu menyebut BPIP ini sudah sering kali membuat polemik dan hiruk pikuk. Semestinya, hal-hal seperti itu dihindari. Apalagi, pemerintah dan masyarakat sedang fokus menghadapi Covid-19 dengan berbagai varian baru yang lebih agresif.

Oleh karena itu, lanjut Saleh, sudah semestinya berbagai program kementerian lembaga diarahkan pada upaya mencari solusi terhadap masalah yang kita hadapi.

"Solusi itu bisa bentuknya bantuan fisik, bisa juga pemikiran. Kalau soal hormat bendera dan lagu kebangsaan, ya tidak solutif. Sebab, itu tidak pernah dipersoalkan. Tidak perlu dicarikan solusi," pungkas Saleh Daulay. (fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BPIP   Saleh Daulay   Pancasila   Islam   DPR RI   PAN  

Terpopuler