Ghannouchi, yang juga mantan petinggi partai Ben Ali, tetap mempertahankan posisinya sebagai perdana menteri (PM)
BACA JUGA: Wahabi Rusia Itu Kerap Dikaitkan Kasus Bom
Namun, 12 menteri yang terkait dengan rezim Ben Ali dicopot.Dalam sebuah pernyataan resmi yang disiarkan melalui televisi, dia mengatakan bahwa pemerintah saat ini adalah pemerintahan transisi
Tiga menteri kabinet Ben Ali tetap dipertahankan, termasuk Ghannouchi
BACA JUGA: Malaysia Razia Suami Kontrak
"Ini adalah pemerintahan sementara dengan misi yang jelas, mengawal transisi ke arah demokrasi," tandas GhannouchiGhannouchi mengumumkan perombakan kabinet Kamis malam waktu setempat (27/1)
BACA JUGA: RI-Bangladesh Sepakat Lindungi Pekerja Migrant
Dia mengungkapkan memasukkan orang-orang kompeten dalam susunan kabinet barunyaDi antara perombakan tersebut adalah menteri pertahanan, menteri dalam negeri, dan menteri keuanganMereka adalah petinggi yang juga menjabat pada pemerintahan Ben Ali.Sebelumnya, Kamis, Menteri Luar Negeri Kamel Morjane mengumumkan pengunduran dirinyaDia menyatakan mengambil keputusan tersebut demi kepentingan bangsa yang lebih luas.
Kamel Morjane kemudian digantikan oleh Ahmed Ounais, seorang diplomat karir berlatar belakang pendidikan di ParisDia juga mantan duta besar untuk Rusia dan India.
Farhat Haji, mantan hakim agung, ditunjuk sebagai menteri dalam negeriSementara itu, Abdelkarim Zebidi, seorang profesor medis ditunjuk sebagai menteri pertahanan.
Perombakan kabinet oleh pemerintah interim disambut baik oleh serikat buruh terbesar di Tunisia, UGTTNamun, mereka menegaskan tidak akan bergabung dengan pemerintahan baruUGTT adalah organisasi yang paling berpengaruh dalam penggulingan Ben Ali.
Dukungan UGTT tersebut mungkin bisa meredakan penolakan demonstran terhadap GhannouchiNamun, tidak ada satu pihak pun yang bisa memastikan kapan aksi demonstrasi anti pemerintah di seantero wilayah Tunisia bakal berakhir.
Aksi protes menentang pengaruh sekutu Ben Ali dalam pemerintahan terus berlanjut di sejumlah wilayahRatusan orang bahkan sudah tiga hari terakhir menginap di halaman gedung parlemen dan istana negaraMereka menuntut pembersihan pemerintah.
"Kami sepenuhnya menolak GhanouchiKami kaget saat melihat dia mengumumkan perombakan kabinet," ujar Mohammed Fadel Protester, seorang demonstran, di Kota Tunis seperti dilansir BBC.
"Mayoritas rakyat ingin Ghannouchi turunSemua yang ada dalam pemerintahan harus dibersihkanKhususnya Ghannouchi," teriak seorang demonstran 22 tahun, Khaled SalhiDia menyatakan, reshuffle kabinet yang diumumkan Kamis malam hanyalah upaya untuk mengulur-ulur waktu.
Ghannouchi mengundurkan diri dari partai Ben Ali, RCD, pekan laluLangkah tersebut dia lakukan untuk menjauhkan diri dari citra sebagai "orang dekat" si diktator.
Ghannouchi menjabat perdana menteri sejak 1999Dia berjanji mengundurkan diri setelah Tunisia berhasil menghelat pemilu demokratis untuk kali pertamaDia menyatakan, pemilu akan dilaksanakan dalam waktu enam bulan ke depanNamun, dia tidak pernah memastikan kapan tepatnya pemilu tersebut dihelat.
Rabu (26/1) Tunisia menerbitkan peringatan tangkap internasional kepada Ben Ali yang melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari laluBen Ali diduga melarikan uang rakyat ke luar negeri dan mempunyai sejumlah properti yang dibeli dari uang negara(cak/c10/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Afsel Berdoa untuk Nelson Mandela
Redaktur : Tim Redaksi