Soal Kabar Penculikan Anak, Begini Kejadian Awalnya

Sabtu, 20 Oktober 2018 – 07:20 WIB
Ilustrasi penculikan. Foto: JPG

jpnn.com, BONTANG - Kabar mengenai adanya penculikan anak di wilayah Bontang, Kaltim, yang semakin santer dalam beberapa hari terakhir ternyata masih sebatas kabar angin.

Mendapat banyak aduan dari masyarakat di media sosial (medsos) Facebook dan WhatsApp, Polres Bontang pun mengecek langsung kebenaran kabar tersebut kepada Nursidah, orang yang memposting informasi dugaan percobaan penculikan pertama kali.

BACA JUGA: Pekerjaan Halal Saja Banyak Malah Milih yang Haram

Dari hasil penyelidikan oleh tim Opsnal Polres Bontang bersama dengan Bhabinkamtibmas Kelurahan Belimbing Aiptu Wahyudi Bambang serta sekuriti Badan Pengelolaan Perumahan (BPP) BTN PKT, tak ditemukan ada indikasi penculikan anak.

Hanya saja, memang saat itu Nursidah yang merupakan warga Jalan Manga Perumahan BTN PKT curiga terhadap gelagat aneh dua orang laki-laki yang datang ke rumahnya. Pasalnya, wajah kedua lelaki tersebut diakuinya mirip dengan foto daftar penculikan anak yang saat ini banyak beredar di dunia maya.

BACA JUGA: Si Nenek Penculik Anak Sempat Dikejar? Ah, Ngawur

“Ibu Nursidah dalam kondisi takut dan curiga sehingga menuliskan imbauan hati-hati di medsos. Namun yang lainnya justru mengkaitkannya dengan kasus penculikan anak. Sehingga jadi viral kabar pelaku penculikan anak masuk Bontang,” ujar Kanit Opsnal Polres Bontang Ipda Mandiyono kepada Bontang Post (Jawa Pos Group).

Nursidah di akun Facebook-nya, mengaku takut lantaran ada dua tamu berjenis kelamin pria yang tidak dikenal datang ke rumahnya di Jalan Mangga, Komplek perum BTN PKT dengan berperilaku kurang sopan, Selasa (16/10) lalu. Pemilik jasa pemasangan behel ini menduga, keduanya hendak melakukan perbuatan jahat.

BACA JUGA: Mobil Melaju Kencang Tabrak Ibu dan Anak, Astaga

“Awalnya salah satu di antara mereka mengaku berniat membersihkan karang gigi. Sempat juga ia memegang anak saya. Saat itu pukul 11.15 Wita,” kata Nursidah saat ditemui Bontang Post di kediamannya, Kamis (18/10).

Dipaparkannya, salah satu di antaranya memiliki ciri-ciri postur tubuh sedang, berkulit sawo matang, dan memiliki gaya rambut undercut. Diperkirakan pria pertama berusia 20 tahunan. Sementara rekannya berpostur pendek, kulit hitam, dan rambut pendek. Usianya berkisar 30 tahun.

“Keduanya langsung nyelonong masuk rumah. Mengaku pekerjaannya sales dan mengetahui lokasi rumah saya dari facebook. Padahal saya tidak pernah memberikan alamat di facebook. Rata-rata yang menanyakan juga perempuan,” paparnya.

Selain dua pria tersebut, terdapat dua pasien yang sedang melakukan pembersihan karang gigi. Ditambah satu dari anak pasien, dan satu anak Nursidah.

Kecurigaan Nursidah bermula ketika salah satu di antara mereka, mendekatinya. Lantas, pria tersebut melihat beberapa sudut kediamannya. Termasuk kamar Nursidah dan ruang dapur. Ditambah, pria lainnya yang duduk di ruang tamu bergelagat aneh. Tangan kirinya selalu berada di dalam tas yang ia bawa.

“Dia lihat koleksi tas yang saya jual sampai membuka gorden yang menuju ke dapur,” tuturnya.

Saat itulah langsung Nursidah berinisiatif melakukan aksi siaran langsung di facebook. “Banyak teman saya yang memberikan komentar, karena ini pertama kali saya live (siaran langsung),” ucapnya.

Pria tersebut lantas merasa tak nyaman dengan upaya yang dilakukan Nursidah. Meskipun kamera tidak tertuju kepada wajah pria itu. Niatan untuk membersihkan karang gigi pun batal setelah suami Nursidah datang.

“Mereka langsung pulang. Katanya takut dengan bunyi mesin pembersih karang gigi. Tetapi anehnya saat mereka pulang, salah satunya menanyakan akun Facebook saya. Padahal tadi katanya tahu alamat dari Facebook,” ujar Nursidah.

Kata Nursidah, terdapat tiga pria lainnya yang menunggu di depan rumah. Satu berada di depan halaman Nursidah, dan dua orang di dalam mobil Toyota Kijang warna putih yang tak jauh dari kediamannya.

Saat ditanya awak media Bontang Post terkait kabar penculikan anak, Nursidah mengaku pria tersebut mirip dengan foto beberapa daftar pencarian orang (DPO) yang beredar dengan kasus serupa. “Peristiwa itu sudah terjadi di Samarinda. Khawatir saya karena Samarinda dan Bontang tidaklah jauh,” pungkasnya. (bbg/ak)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Formasi CPNS 2018: Tenaga Kesehatan Terbanyak


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler