Kronologis Geng ABG Berusaha Lepas Busana Siswi SMP, Videonya Viral

Sabtu, 29 Juni 2019 – 15:49 WIB
TKP siswi SMP diduga dianiaya komplotan remaja di wilayah Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung. Foto: Made Mertawan/ Bali Express

jpnn.com, KLUNGKUNG - Kasus bullying alias perundungan diwarnai penganiayaan terhadap remaja putri yang baru tamat SMP di Gianyar, Bali, menyedot perhatian publik hingga videonya viral.

Belum tuntas pengususutan kasus tersebut, kini muncul lagi kasus serupa di Klungkung. Salah seorang siswi SMP di Klungkung berinisial NK AAP,15, diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh komplotan remaja putri.

BACA JUGA: Viral, Video Siswi Tamatan SMP Dipaksa Sujud di Kaki Pelajar SMK, Dicakar

Bertempat di atas Bukit Buluh, dekat Pura Gunung Lingga wilayah Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Videonya viral di media sosial (medsos).

Dalam video itu, komplotan remaja berusaha melepas semua busana korban. Orang tua korban pun melaporkan kasus itu ke Polres Klungkung, Kamis (27/6) malam.

BACA JUGA: Kisruh PPDB Zonasi: Ortu Sedih karena Anak Ancam Putus Sekolah

Kasatreskrim Polres Klungkung AKP Mirza Gunawan membenarkan laporan tersebut. Untuk memastikan kapan kejadiannya, polisi membawa video tersebut ke Laboratorium Forensik. Namun berdasarkan orang-orang yang ada dalam video, kejadian pada Januari 2019.

BACA JUGA: Viral, Video Siswi Tamatan SMP Dipaksa Sujud di Kaki Pelajar SMK, Dicakar

BACA JUGA: PPDB 2019 Gaduh, Tetapi SMPN Satap Diuntungkan

Mirza menyebutkan, ada 10 perempuan, termasuk seorang korban terekam dalam video dengan durasi 2 menit 36 detik tersebut.

Semuanya masih di bawah umur, yakni IG ANDA,15; NP VA,18; NK TN,17; NK AM,15; IG SR,16, NK AKD,18; NP AY,18, PR, dan Mang PR. Serta korban NK AAP,15.

“Satu per satu yang terlibat dalam video kami jemput semalam. Tinggal dua yang belum yaitu PR dan Mang PR,” jelas Mirza Gunawan.

Mereka diinterogasi didampingi orangtua masing-masing Semuanya mengaku terlibat dalam video tersebut. Berdasar hasil rekaman diperkuat keterangan saksi, ada tiga orang terlibat aktif berusaha melorotkan celana korban, bahkan ada yang menendangnya.

Ketiganya NK AKD, PR dan Mang PR. Namun hingga kemarin belum ada tersangka dalam kasus tersebut. “Video itu disebar karena grup remaja ini pecah. Jadi videonya disebar,” tegas Mirza.

Lanjut polisi dengan tiga balok di pundak tersebut, kejadian berawal dari ketersinggungan. Sebelum kejadian, korban dan AKD sempat bertemu di Kota Semarapura. AKD mengaku dibilang cewek cabe-cabean. Tak dijelaskan maksud perkataan itu. Yang jelas, dia tersinggung dengan ucapan korban. “Korban adik kelas AKD di SMP,” ungkap Mirza.

BACA JUGA: Pengakuan Suami yang Rela Istrinya Dinikmati Pria Lain

Kejadian di atas bukit, kata perwira asal Aceh itu, tanpa disengaja. Kebetulan komplotan cewek tersebut jalan-jalan ke sana. Ternyata bertemu dengan korban. Sontak masalah itu diungkit lagi. Terjadilah dugaan kekerasan. “Tapi korban mengaku tidak pernah bilang begitu, cabe-cabean,” pungkas Mirza.

Salah seorang remaja I Putu Yoga Saputra,15, ditemui di lokasi kejadian mengatakan, kawasan itu memang menjadi favorite kaula muda. Banyak yang pacaran atau sekadar nongkrong. Bahkan sering dijadikan tempat ngumpul geng motor free style motor. Selain jauh dari keramaian, pemandangan juga indah di sana.

“Biasanya jam 4-5 sore ramai dah anak-anak muda,” ujar Yoga yang mengaku sering nongkrong di sana. (wan/aim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sute Sedana: Anak Saya Berangkat Sekolah Sehat, Pulangnya Berdarah - darah


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler