Kronologis Mahasiswi Ketua IPPNU Dihajar di Tengah Hutan

Sabtu, 05 Januari 2019 – 00:14 WIB
Begal. Foto ilustrasi: sumeks.co.id/jpg

jpnn.com, BANYUWANGI - Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banyuwangi Bara Putri Riyanda Hardiyanti, 24, menjadi korban pembegalan di jalan raya tengah hutan, tepatnya di sekitar Hutan Haji Rajak, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo.

Bara Putri Riyanda Hardiyanti yang merupakan arga Dusun Bulusari, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi itu ditendang dari sepeda motornya hingga terjatuh, Selasa (1/1) malam.

BACA JUGA: 5 Pelaku Begal Diringkus, 3 Masih Berkeliaran

Melihat kondisi korban tak berdaya, pelaku langsung membawa kabur tas berisi HP, ATM, dan STNK. Pelaku perampasan kini masih dalam penyelidikan polisi. ”Aku salah opo karo orang lain,” ujar Bara yang saat memeriksakan luka di pipi kanannya di Puskesmas Purwoharjo.

Bara yang juga mahasiswi semester akhir Teknik Industri ITS dibegal sekitar pukul 22.00 WIB. Malam itu dia sedang dalam perjalanan pulang ke Grajagan dari Genteng. ”Korban sempat dihajar oleh pelaku hingga memar,” ujar Kapolsek Purwoharjo AKP Ali Ashari.

BACA JUGA: Dua Begal yang Kerap Berpura-pura Jadi Polisi Diringkus

Aksi begal itu bermula saat Bara dalam perjalanan pulang dari sekretariat IPPNU di Genteng. Dia berkendara seorang diri naik motor Honda Scoopy. Saat akan memasuki hutan Karetan, korban merasa ada yang membuntuti. ”Orang yang membuntuti itu naik motor Honda Beat warna merah putih,” katanya.

Pemotor yang tidak dikenal itu, jelas dia, tiba-tiba memepet motor korban dan mencoba menendang hingga tiga kali. Beruntung, korban masih bisa mengendalikan motornya. ”Korban berhenti dan menanyakan kemauan pelaku,” ujar Kapolsek.

BACA JUGA: Lima Pelaku Begal Bagi-bagi Tugas, Hasilnya Untuk Foya-foya

Saat korban berhenti, pelaku yang diduga masih berusia muda itu juga menghentikan motornya. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menghajar korban tanpa ampun. Malahan, korban sempat dibanting di tengah jalan raya. ”Korban mengalami luka memar dan lecet di bagian wajah,” imbuh Kapolsek Ali Ashari.

Aksi brutal pelaku itu baru terhenti saat ada lampu mobil dari kejauhan. Pelaku segera mengambil tas yang dibawa korban dan langsung kabur dengan motornya ke arah selatan.

”Korban tergeletak di jalan dan ditolong warga,” terang Kapolsek seraya menyebut korban yang terluka langsung dibawa ke Puskesmas Purwoharjo.

Kapolsek Ali menambahkan, dari keterangan korban, tas milik korban yang dibawa kabur pelaku itu berisi uang sebesar Rp 120 ribu, KTP, SIM C, ATM BRI, STNK motor Honda Scoopy, dan handphone android merek OPPO. ”Korban mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta,” ungkapnya.

Kapolsek Ali menyebut berdasarkan keterangan saksi, pelaku yang membegal aktivis NU itu menggunakan jaket biru dongker dengan usia sekitar 22 tahun. ”Kita akan memburu pelaku sampai tertangkap,” tegasnya.

Sementara itu, Bara mengaku sudah terbiasa melewati jalan Karetan. Meski malam hari, dia tetap berani lewat jalan tersebut. Wanita berjilbab tersebut tidak menyangka bakal ada orang jahat yang tega merampasnya. Saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi, dia mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut.

Teman-temannya dari IPPNU banyak yang menghubungi untuk menanyakan ikhwal perampasan tersebut. Ditanya soal ciri-ciri pelaku, Bara menyebut kalau pelaku pakai helm. Umur sekitar 22 tahun, ada jerawat di wajah, dan wajahnya kotak.

”Saya sempat bilang sama pelaku jangan diapa-apakan. Silakan kalau tasnya dibawa,” ujar Bara mengenang kejadian pilu tersebut. (rio/aif/c1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Begal Usia Belasan Susun Strategi Lewat Group WhatsApp


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler