jpnn.com, BERAU - Haswitra, 30, penumpang yang kabur dari pesawat Garuda Indonesia pada Jumat (30/3), berhasil diamankan Polsek Teluk Bayur, Berau, Kaltara, Sabtu (31/3).
Dari interogasi yang dilakukan, dikatakan Kapolsek Teluk Bayur AKP Suradi, pria asal Kabupaten Luwuk Sulawesi Selatan itu, kabur karena takut menumpang pesawat.
BACA JUGA: Garuda Target Pendapatan Rute Internasional 50 Persen
Kesempatan untuk kabur pun muncul, di mana ada penumpang yang sakit dan tidak bisa ikut dalam penerbangan. Sehingga, Haswitra yang berdomisili di Sambakungan ini, memanfaatkannya untuk kabur.
“Ya memang berdalih meminta izin kepada pihak maskapai untuk pamit kepada keluarganya. Namun karena tidak mendapatkan izin, ia nekat kabur dan menuruni tangga pesawat, kemudian bersembunyi di semak-semak,” ungkap Suradi saat ditemui Berau Post (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: 2018, Garuda Indonesia Tambah Tiga Rute Internasional
Haswitra sempat melarikan diri hingga Teluk Bayur, tepatnya di Jalan Manunggal, karena merasa haus dan meminta minum di rumah salah seorang warga. Merasa curiga dengan Haswitra, warga tersebut akhirnya melapor kepada ketua RT.
“Jadi sempat dikepung sama warga, dan bersembunyi di balik pohon pisang. Namun, karena kerumunan warga begitu banyak, akhirnya dia keluar dan menunjukkan kartu identitas. Dan mengakui bahwa dia orang baik-baik,” bebernya.
BACA JUGA: 5 Fakta soal Eks Pramugari Garuda Pemakai Narkoba
Kemudian, ungkap Suradi, Haswitra pun dibawa ke Mapolsek. Dan di interogasi oleh petugas, mengaku bahwa dialah orang yang kabur dalam penerbangan Maskapai Garuda Indonesia pada Jumat (30/3) lalu.
“Karena itu tadi, takut tertangkap petugas hingga diantarkan kembali ke pesawat, dia juga takut meninggalkan kebun ladanya yang ada di daerah Sambakungan Kecamatan Gunung Tabur,” bebernya.
Sejauh ini, lanjut Suradi, dari hasil pemeriksaan petugas, tidak ada barang yang mencurigakan yang dibawa pelaku, alamat serta identitas tiket yang ia miliki juga sudah sesuai. “Rencannya dia mau pulang kampung di daerah Masamba Palopo,” pungkasnya.
Diketahui identitas yang diamankan sebelumnya bernama Hasbullah Kusnadi adalah KTP milik kakak Haswitra, sementara KTP-nya berada di saku celana saat kabur.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang penumpang Maskapai Garuda Indonesia, dengan rute Berau-Balikpapan melarikan diri menjelang terbang di Bandara Kalimarau sekitar pukul 16.00 Wita pada Jumat (30/3). Akibatnya, pesawat pun delay selama satu jam.
Menurut Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau Bambang Hartanto, penumpang yang melarikan diri ke sisi barat terminal Bandara Kalimarau itu diduga bernama Hasbullah Kusnadi asal Jawa Barat (Jabar), karena petugas menemukan identitas atas nama tersebut dalam barang bawaan penumpang yang kabur. Belakangan terungkap identitas di KTP itu adalah kakak Haswitra.
Dijelaskannya, pesawat Garuda Indonesia dimaksud sejatinya telah siap terbang. Namun, dikarenakan ada penumpang lain yang sedang sakit tumor dan menginginkan turun dari pesawat, maka pihak maskapai pun kembali ke apron dan menurunkan penumpang tersebut.
Setelah penumpang yang sakit itu turun, Haswitra juga ingin turun dengan alasan ingin bersalaman dengan keluarganya.
Tak beberapa lama, Haswitra yang tengah menuju sisi lain dari bandara pun didatangi petugas Aviation Security (Avsec) Garuda Indonesia dengan tujuan ingin membawanya kembali ke pesawat. “Tiba-tiba dia lari ke arah barat bandara dan melompati pagar. Sampai sekarang petugas kami dan pihak TNI masih melakukan penyisiran di lokasi tersebut,” ucapnya.
Akibat tindakan tersebut, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pihak bandara pun dituturkan Bambang melakukan pemeriksaan terhadap barang yang dibawa Haswitra dan barang-barang penumpang lainnya.
Dalam pemeriksaan ini, pihaknya mendapatkan tas Haswitra yang berisikan rokok, selembar baju dan celana serta dompet beserta identitas. “Sepatu yang dia lepaskan sesaat akan lari juga telah kami amankan,” tuturnya.
Sementara itu, Sales & Manager Garuda Indonesia Berau, I Nyoman Teguh AB membenarkan kejadian tersebut. Dan pesawat Garuda pun mengalami delay kurang lebih selama satu jam dikarenakan kejadian tersebut.
“Dikarenakan ada penumpang kambuh sakitnya saat di pesawat sehingga perlu diturunkan. Dan untuk penumpang awalnya 88 orang namun lima orang tidak jadi terbang dan salah satunya yang lari itu,” singkatnya. (*/oke/app2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar E-Commerce Bakal Tembus Rp 145 Triliun
Redaktur & Reporter : Soetomo