Krueng Putu Meluap, Sejumlah Gampong di Pidie Jaya Banjir

Selasa, 20 November 2018 – 14:30 WIB
Jalan nasional di Pidie Jaya, Aceh, putus akibat diterjang air banjir. Foto: rakyataceh/jpg

jpnn.com, MEUREUDU - Hujan deras yang melanda Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh, menyebabkan debit air Sungai Krueng Putu meluap. Akibatnya, sejumlah gampong di sepanjang DAS tersebut terendam banjir.

Termasuk satu unit jembatan gantung antara Gampong Ara dan Udeung nyaris putus diterjang banjir.

BACA JUGA: 8 TKI Asal Tamiang Korban Agen Nakal Tiba di Banda Aceh

Sementara di Kabupaten Pidie, banjir menyebabkan empat unit rumah warga rusak parah dan jalan penghubung Beureunuen-Tangse putus total.

DAS Krueng Putu yang sudah mulai menyempit dan dangkal, tak mampu menampung dan curah hujan berintensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (16/11) siang kemarin.

BACA JUGA: Nelayan Aceh Ditangkap AL Myanmar, Iza: Butuh Arahan Menlu

Puncak luapan air sungai Krueng Putu tersebut sekira pukul 23.00 WIB. Sejumlah gampong dan sekolah yang persis berada di pinggir DAS tersebut terendam genangan air bah.

Gampong di Kecamatan Bandar Baru yang direndam banjir tersebut meliputi, Gampong Pueb Lueng Nibong, Keude Lueng Putu, Blang Glong, Gampong Ara dan Gampong Udeung Poroh serta sebagai gampong Baroh Lancok. Sedangkan sekolah yang terendam banjir tersebut adalah SMAN 1 Bandar Baru, Pondok pesantren Jeumala Amal, MAS Bandar Baru, SMPN 1 Bandar Baru dan SDN Mon Sagoe.

BACA JUGA: Pemda Aceh Siap Pulangkan Nelayan yang Ketangkap di Myanmar

Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terendam banjir tersebut, pada Sabtu (17/11) terpaksa ditiadakan karena ruangan belajar tak dapat digunakan. Dan para siswa beserta guru bergotong royong membersihkan sisa-sisa lumpur yang dibawa air sungai tersebut.

Sedangkan satu unit jembatan gantung yang merupakan jembatan penghubung Gampong Lancok, Gampong Ara dengan Gampong Udeung yang nyaris putus tersebut, nyaris putus saat dihantam rumpun bambu yang dibawa arus deras Kreung Putu yang semakin menyempit itu.

Pantauan Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), jembatan gantung yang belantai plat besi serta sudah berusia lanjut itu dan telah beberapa kali di rehab oleh masyarakat setempat, pada bagian tengahnya sudah bengkong.

Dan sebagian plat besi lantai jembat telah copot di hempas arus dan hantaman rumpun bambu. Praktis jembatan tersebut tak dapat dilalui lagi oleh masyarakat.

“Sudah tak dapat gunakan lagi jembatan ini. kondisinya sudah bengkong dan sebagian lantai nya sudah copot. Padahal jembatan ini sarana alternatif di kawasan ini,” sebut Edi Lueng, warga Gampong Baroh Lancok.

Sementara Kalak BPBD Pidie Jaya, M Nasir menyebutkan, hujan dengan instensitas yang cukup tinggi yang terjadi sejak Jum’at siang kemarin, bukan hanya sejumlah gampong di Kecamatan Bandar Baru saja yang direndam bajir berikut sekolahnya. Tapi juga sejumlah gampong di kecamatan lain, seperti di Kecamatan Pante raja, Meureudu dan Kecamatan Meurah Dua.

Namun kata dia, ketinggan air akibat banjir tersebut tidak terlalu tinggi dan tidak membuat warga mengungsi, karena airnya cepat surut. Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dan siaga dengan menempatkan petugas di setiap kecamatan yang rawan banjir.

“Kita tetap siaga, karena puncak musim hujan masih akan terjadi beberap waktu ke depan. Kita telah mempersiapkan boat karet untuk mengevakuasi warga jika banjir sekitika datang lagi,” ucap Nasir.

Rumah Rusak dan Jalan Putus

Dari Kabupaten Pidie di laporkan, hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi hari Jumat kemarin, Krueng Inong dan Krueng Layang, Kecamatan Tangse meluap.

Akibatnya, jalan nasional yang menghubungkan Beureunun-Tangse tepat di km 43, Gampong Blang Bungong, kecamatan setempat putus total sepanjang 150 meter, sehingga arus transportasi dari kedua arah sempat lumpuh.

Bukan hanya itu saja, luapan Krueng Inong dan Kreung Layan itu, sebanyak empat unit rumah warga rusak berat. Ke empat rumah warga tersebut adalah di Gampong Blang Bungong, satu unit, Gampong Layan Satu unit, Gampong Pulo Sunong satu unit dan Blang Dhot satu unit. Namun, belum diketahui pemilik rumah yang rusak berat tersebut.

Begitupun, hujan deras dan kencangnya arus sungai sejumlah ruas jalan juga mengalami longsor seperti jalan Pulo Sunong-Blang Rimeh, jalan Blang Bungong-Blang Teungoh, jaln Pucok-Layan dan jalan Blang Dhot-Blang Pandak. Di ruas jalan Blang Dhot-Blang Pandak terdapat lima titik longsor.

“Jalan lintas Beureuneun-Tangse sudah ditangani secara darurat dengan cara ditimbun oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional I Aceh dan sudah dapat dilalui. Yang mendesak dibutuhkan logistik untuk warga yang rumahnya rusat berat, pembersihan akses jalan dan normalisasi sungai,” kata Plt BPBD Pidie, Ramli.

Sedangkan jalan di Gampong Layang yang juga terputus sepanjang 50 meter sampai dengan saat ini masih belum tertangani dan belum dapat dilalui warga. Warga setempat sangat mengharapkan Pemerintah Kabupaten Pidie segera menangai jalan kabupaten tersebut supaya aktivitas warga tidak terganggu.

“Jalan di gampong kami yang terputus karena di sapu arus sungai, masih belum tertangani sama sekali, sehingga tak dapat dilalui oleh warga. Kami sangat mengharapkan pemerintah untuk segera menangani jalan ini supaya aktivitas warga kembali norma,” ungkap Rasyidin, warga Gampon Layan. (mag-78/mai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penipu Ulung Ini Akhirnya Ketangkap, Lihat Nih Tampangnya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler