Hal itu disampaikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka Departemen Perindustrian RI (Depperin) Ansari Bukhari, kepada JPNN, Selasa (8/9)
“Posco sudah melaporkan bahwa proyek yang kapasitasnya mencapai 5 juta ton per tahun akan dibagi ke dalam dua tahap
BACA JUGA: Kadin: RUU PPN Tak Mampu Dorong Investasi
Yakni, tahap pertama sebesar 2,5 juta ton, dan tahap kedua juga 2,5 juta ton,” jelas Anshari di Jakarta, Selasa (8/9).Dijelaskan, proyek yang nilai investasinya diperkirakan mencapai USD5 juta ini juga tengah menunggu hasil dari studi kelayakan
BACA JUGA: Warga Blokir Proyek Bandara DEO
Jika hasilnya positif, maka pada bulan Oktober 2009 mendatang para pimpinan utama Posco kan datang ke Indonesia yang selanjutnya pada bulan November 2009 akan melakukan penandatangan MoU,” papar AnshariAnshari menambahkan bahwa pada dasarnya pemerintah sangat mendukung rencana tersebut dengan memberikan dukungan pada masalah perizinan, Amdal dan dukungan bahan baku.
Sekadar untuk diketahui, hari ini Direktur Utama KS Fazwar Bujang dan Vice President Posco Sung Kwan juga telah datang ke Departemen Perindustrian untuk menemui Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam rangka laporan kerjasama investasi ini.
Kerjasama antara KS dan Posco yang bersifat joint venture tersebut, lanjut Anshari, KS dipastikan akan menyediakan lahan dan lokasi pabrik, sementara Posco menyediakan permodalannya
BACA JUGA: Newmont Persiapkan Kaderisasi Tenaga Lokal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Daging Sapi Naik Lagi
Redaktur : Tim Redaksi