KSP Kawal Pembangunan PLTA Sungai Kayan

Kamis, 15 Agustus 2019 – 23:40 WIB
Kepala KSP Moeldoko bersama Gubernur Kaltara Irianto Lambrie bersama kontraktor pembangunan PLTA Sungai Kayan, sata konferensi pers di KSP, Kamis (15/8). Foto: M Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memastikan bakal mengawal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Kalimantan Utara yang kontraknya telah ditandatangani pada Kamis (15/8).

Menurut Moeldoko, perjanjian yang ditandatangani mengenai tiga proyek strategis nasional di Kaltara meliputi pembangunan PLTA Kapasitas 9.000 Megawatt, pembangunan pelabuhan dan kawasan industri.

BACA JUGA: KSP: Jokowi Sangat Mungkin Mengadopsi Program Prabowo - Sandi

“Jadi tiga kegiatan besar itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi,” kata Moeldoko saat konferensi pers di KSP, usai penanda tanganan MoU pembangunan PLTA tersebut dengan PT Kayan Hydro Energy.

MoU tiga proyek strategis nasional tersebut menurut mantan Panglima TNI itu, sudah lama diperjuangkan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie yang juga hadir saat konferensi pers tersebut.

BACA JUGA: Kantor Staf Presiden Bakal Kaji Pemulangan Habib Rizieq

Sementara itu, Irianto Lambrie menjelaskan rencana pembangunan PLTA Sungai Kahayan ini dibangun di atas lahan 12.000 hektare untuk menghasilkan listrik hingga 9.000 MW. Pembangunanya sendiri diinisiasi oleh PT Kayan Hydro Energy yang digagas sejak 2009.

"Pada 31 Oktober 2018, ditandatangani kontrak kerja sama di ruangan ini (KSP) antara PT Kayan Hydro Energy dengan China Power dan hari ini dilanjutkan penandatangan pelaksanaan proyek,” kata Irianto.

BACA JUGA: KSP: Jokowi Ingin Kabinet Diisi Eksekutor

BACA JUGA: Orangutan di Kawasan Pembangunan PLTA Batang Toru Tetap Aman

PLTA di Sungai Kayan akan dibangun sebanyak lima bendungan. Bendungan pertama menghasilkan 900 MW, bendungan dua 1.200 MW, bendungan tiga dan empat 1.800 MW dan bendungan lima 3.200 MW.

“Jumlah keseluruhan itu 9.000 megawat. Ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan Asean. Karena kita tahu PLTA terbesar itu Sungai Asahan yang menghasilkan 600 MW,” tuturnya.

Megaproyek PLTA ini juga sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018, sehingga secara periodik tentu akan dilaporkan kepada Presiden RI perkembangannya.

“Hubungan dengan KSP yang dipimpin Pak Moeldoko adalah tugas beliau untuk mengawasi, mengevaluasi dan mencegah adanya hambatan-hambatan. Beliau sudah menugaskan salah satu deputi untuk terus memonitor proyek pembangunan ini,” tandasnya.

Selain perwakilan dari China Power, hadir juga Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang dan Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata. Pembangunan tiga proyek itu dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan PT Pelindo IV.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Solusi dari KSP, Said: Honorer K2 Tidak Puas


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler