Kualitas Gizi Krusial Bagi Daya Saing SDM Indonesia

Rabu, 09 Agustus 2017 – 16:44 WIB
Susu. Foto: Health Me Up

jpnn.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan gizi adalah permasalahan nasional yang hanya dapat ditangani melalui kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan.

Deputi Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Subandi Sardjoko menyatakan bahwa beban gizi ganda merupakan tantangan bagi sumber daya manusia Indonesia.

BACA JUGA: Ibu Kota RI Bakal Dipindah, Ini Penjelasan Mendagri

Tantangan tersebut dapat muncul di berbagai tahapan siklus kehidupan dan sangat berpengaruh kepada daya saing manusia Indonesia.

Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat bahwa Indonesia harus terus memupuk daya saing sumber daya manusia yang dapat berkompetisi di tingkat regional maupun global.

BACA JUGA: Ayu Ting Ting Suka ‘Nyusu’ Saat Sahur

“Untuk itulah keberadaan sumber pangan dan nutrisi yang terjangkau akan sangat membantu masyarakat meningkatkan kualitas gizi mereka,” kata Subandi di Jakarta, Rabu (8/8).

Menurut dia, ketersediaan produk-produk pangan bernutrisi baik dengan harga terjangkau akan sangat membantu sebagian besar masyarakat di tengah daya beli yang terbatas.

BACA JUGA: Industri Pengolahan Susu Sangat Seksi

Perbaikan gizi masyarakat melalui asupan nutrisi yang terjangkau dipercaya akan efektif meningkatkan sekaligus mempertahankan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia yang baru saja memasuki kategori Tinggi.

Pada April 2017, Badan Pusat Statistik merilis IPM Indonesia tahun 2016 sebesar 70,18 atau naik 0,63 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Ahmad Syafiq, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menambahkan, salah satu sumber nutrisi yang penting bagi masyarakat adalah susu. Keberadaan susu yang terjangkau akan sangat membantu dalam peningkatan gizi masyarakat dalam skala yang luas.

Dia menjelaskan, susu menjadi salah satu produk nutrisi yang mampu menghasilkan energi untuk bertahan. Jalur metabolisme ditentukan oleh nutrisi yang diuraikan untuk menghasilkan energi tersebut. “Energi ini dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan protein baru, asam nukleat, DNA, dan lain-lain,” kata Ahmad.

Meski demikian, layaknya produk mengandung gula lainnya – yang notabene adalah sumber energi, konsumsi susu oleh masyarakat tetap harus diimbangi dengan pola hidup yang sehat (healthy lifestyle). Contohnya, dengan rajin berolahraga, menjaga kebersihan dan mempertahankan berat badan ideal.

Dedi Setiadi, Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia menambahkan di era modern saat ini masyarakat tidak hanya disuguhkan susu segar sebagai salah satu produk. Sejumlah produk susu segar seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk juga dapat menjadi pilihan konsumen. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... So Good..Real Good! Susu Boyolali Tembus Pasar Asia Tenggara


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler