Kualitas Penyuluh Mampu Dongkrak Kesejahteraan Petani

Selasa, 21 September 2021 – 21:20 WIB
Workshop peningkatan kapasitas penyuluh dan staf lapangan di Kabupaten Lamongan. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LAMONGAN - Fungsi koordinasi amat penting dalam keberhasilan program. Begitu pun dengan program nasional IPDMIP yang notabene tengah gencar dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan).

Di Kabupaten Lamongan, digelar Workshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan Staf Lapangan Tingkat Kabupaten IPDMIP pada 14-15 September 2021. Workshop diikuti 17 orang Koordinator BPP lokasi IPDMIP dan 14 orang staf lapangan.

BACA JUGA: Lewat SL Kementan Sebarkan Pengetahuan Baru untuk Petani

Kasi Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian Kabupaten Lamongan Mohamad Fadholi mengatakan tujuan dari workshop ini adalah bentuk koordinasi dan berbagi informasi kegiatan IPDMIP antara Korkab, DPIU, Penyuluh (BPP) dan Staf Lapang.

“Kami ingin pelaksanaan IPDMIP di lapangan semakin sukses, karena ini demi kesejahteraan petani,” kata Fadholi sekaligus Manager Project untuk kegiatan IPDMIP Kabupaten Lamongan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/9).

BACA JUGA: Peristiwa yang Dialami Santri Sangat Mengerikan

Selain itu, giat ini juga menjadi ruang untuk evaluasi Program IPDMIP yang sudah berjalan, konsolidasi Rencana Kerja Program IPDMIP Tahun 2021 dan 2022. “Hingga merumuskan strategi pencapaian tujuan dan target Program IPDMIP Kabupaten Lamongan tahun 2022,” jelas dia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan Sujarwo menjelaskan pendekatan IPDMIP yang diterapkan adalah dengan memperkuat dan memperluas keterkaitan antara berbagai intervensi pertanian serta rehabilitasi irigasi. Tujuannya untuk memastikan penetapan sasaran kemiskinan yang efektif.

BACA JUGA: Irjen Napoleon Lumuri Wajah Muhammad Kece dengan Kotoran, Ini Respons Pemuda Muhammadiyah

“Goals IPDMIP adalah peningkatan produktivitas, kesejahteraan petani, nilai jual, perbaikan kualitas, dan peningkatan layanan petani dan kualitas maupun kuantitas petani,” jelas dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis bahwa kegiatan IPDMIP berjalan maksimal, dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.

Dia yakin dengan IPDMIP, produktivitas pertanian terus meningkat, khususnya di daerah irigasi.

"Pendapatan petani harus terus naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Mentan Syahrul.

SYL -sapaannya- mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah 'emas 100 karat'. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti.

"Terutama para pemuda dan milenial. Kita gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka," ujar SYL.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.

"Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi. (rhs/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler