jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani meminta semua pihak tidak berpolitik praktis di dalam kampus.
Hal ini menyusul adanya indikasi kampanye bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menghadiri acara di kampus-kampus.
BACA JUGA: Baca Aturan Sebelum Kritik Sandiaga Uno
Arsul mengaku, tidak mengetahui secara jelas apakah Sandi melakukan kampanye di kampus. Namun, Sekjen PPP ini mengharamkan adanya kampanye terselubung di kampus.
"Pak Sandi masalahnya melakukan itu atau enggak. Kalau ternyata tidak, ya kami juga tidak boleh buru-buru men-judge bahwa yang bersangkutan itu melakukan katakanlah politik praktis di kampus," kata dia di Rumah Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (3/9).
BACA JUGA: PP Satria: Takut Sandiaga Boleh, Tapi Jangan Norak
Arsul melanjutkan, mahasiswa tidak boleh dicekoki pesan politik praktis seperti mengajak untuk memilih salah satu paslon.
Apalagi, tambah Asrul, sampai menjelek-jelekkan salah satu paslon.
BACA JUGA: OK OCE Mart Karam, Kondisi Ekonomi Disalahkan
Meski demikian, Asrul menyadari ada batasan kewajaran bagi seorang tokoh memberikan pendidikan politik di kampus.
Seperti memberikan pesan peringatan kepada mahasiswa bagaimana kondisi negara saat ini, menurut Asrul, hal itu masih dalam kewajaran.
"Sepanjang dalam bahasa kesantunan bukan tuduhan, tidak suuzann, terus itu masih dalam tahap biasa saja. Yang tidak boleh menuduh bahwa pasti akan melakukan seperti ini atau pasti mengatakan seperti ini pasti akan menggunakan fasilitas kan. Kan belum terjadi itu," jelas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PB HMI Ingatkan Kader Tidak Terjebak Politik Praktis
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga