jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pergerakan One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) Faransyah Jaya mengakui bangkrutnya gerai OK OCE Mart di Kalibata. Dia tidak memungkiri bahwa toko itu gulung tikar lantaran keuntungan yang didapat tidak bisa menutup harga sewa lahannya.
“Ini karena sewa, bisa dibilang omzet keuntungannya nggak bisa menutupi harga sewanya. Biaya-biaya lainnya,” ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Minggu (2/9).
BACA JUGA: OK OCE Mart: Dulu Kebanggaan, Kini Mengenaskan
Dia menjelaskan, OK OCE Mart saat ini sudah memiliki tujuh lokasi. Namun, toko lainnya tidak menyewa lahan berbeda dengan yang berada di Kalibata.
“Keuntungannya nggak bisa nutupin biaya salah satunya biaya sewa. Kalau tempat lain kan banyaknya lokasi punya sendiri tuh jadi nggak ada biaya sewanya,” tutur dia.
BACA JUGA: Sandi Tuding BPS Dikendalikan Pemerintah, PSI: Frustasi Pak?
Rendahnya omzet, kata Faran, salah satunya disebabkan oleh letak toko yang kurang strategis. Dia juga menyalahkan kondisi perekonomian secara umum yang terlalu berat untuk sektor retail.
“Secara umum kan usaha retail lagi nggak terlalu bagus. Yang lain usaha retail banyak yang tutup kan kayak Seven Eleven (Sevel),” sebutnya.
BACA JUGA: Bawaslu: Kasus Mahar Sandiaga Uno ke PKS-PAN Tak Terbukti
Menurutnya, omzet yang diperoleh toko OK OCE Mart hingga saat ini di kisaran Rp 1-3 juta per hari. Jika ditotal, dalam sebulannya, OK OCE Mart cuma meraup sekitar Rp 90 juta.
Sebagai solusi, pihaknya berencana memindahkan toko tersebut dengan konsep yang baru, yakni bergabung dengan Gerai OK OCE yang saat ini baru ada tiga di wilayah ibu kota.
“Kita rencana mau pindahin, kalau bisa nanti misalnya pindah, kerja sama dengan Gerai OK OCE karena kan kita ada sistem manajemennya,” pungkas Faran.
(yes/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Pak Jokowi Sudah Bekerja untuk Jakarta, Sandi Mana?
Redaktur & Reporter : Adil