Kubu Prabowo Resah Melihat Asing Makin Berkuasa

Jumat, 12 Oktober 2018 – 23:36 WIB
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kepemilikan asing terhadap sumber daya di Indonesia belakangan ini sangat berlebihan.

"Sektor keuangan/perbankan banyak dikuasai perusahaan asing. Demikian juga telekomunikasi, bahkan ekonomi digital melalui online, juga mulai dikuasai perusahaan asing," ujar Dahnil di Jakarta, Jumat (12/10).

BACA JUGA: Kubu Prabowo Eksploitasi Isu IMF demi Tutupi Dusta Ratna?

Akibatnya, kata Dahnil, Indonesia kehilangan kedaulatan. Negara terkesan tak mampu menjaga sumber-sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat.

Dahnil juga menilai, pemerintahan saat ini sepertinya enggan mengimplementasikan secara nyata program-program yang berkaitan dengan kedaulatan bangsa.

BACA JUGA: Awas, Isu Ini Bisa Jadi Jebakan Baru buat Kubu Prabowo

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) malah terkesan hanya menjadi 'sapi perahan' kelompok politik tertentu.

Padahal, BUMN harusnya mampu menjadi pertahanan ekonomi Indonesia dan mendorong akselerasi pembangunan tanpa mengganggu sektor swasta.

BACA JUGA: Kubu Prabowo Puji Langkah Pemerintah Tunda Naikkan Harga BBM

"Itulah mengapa Pak Prabowo selalu memberikan perhatian bagaimana ekonomi Indonesia harus kembali berkiblat pada Pasal 33 UUD 1945," katanya.

Menurut Dahnil, capres Prabowo dalam beberapa tahun terakhir juga terus menyoroti kepedulian negara mengimplementasikan Pasal 34 UUD 1945. Dimana negara harus mampu merawat dan menjaga fakir miskin dan anak terlantar.

"Sebagai bukti nyata, Pak Prabowo sejak sepuluh tahun lalu memberikan kepedulian terhadap masalah stunting growth karena kekurangan protein dan gizi lainnya," katanya.

Dahnil mengingatkan, data menunjukkan saat ini sekitar 35 persen anak Indonesia dihadapkan dengan masalah pertumbuhan karena kekurangan gizi. Penyebabnya, karena masalah kemiskinan. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NHM Resmi PHK 21 Karyawannya


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler