jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Hasto Kristiyanto menyebut pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno bersikap tidak dewasa lantaran hanya menerima hasil Pileg, tetapi tidak untuk Pilpres.
"Itu suatu sikap yang tidak dewasa karena akan menjadi catatan kelam di dalam tradisi demokrasi," kata Hasto di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jakarta Pusat, Jumat (18/5).
BACA JUGA: Andi Arief: Apakah Prabowo Pengkhianat? Kalau AHY Diam Saja di Rumah, Suara Pilpres Berubah?
Hasto juga mengingatkan hasil survei menunjukkan 92 persen masyarakat sudah menerima hasil Pemilu apa pun keputusannya. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini menyatakan seharusnya elite politik mengikuti langkah itu.
BACA JUGA: Kritik Keras Andre Rosiade Diarahkan ke AHY
BACA JUGA: Setelah Dinyatakan Bersalah, KPU Akan Tambah Verifikator
"Para elite seharusnya menunjukkan dan mempelopori tradisi demokrasi sesuai dengan kultur bangsa. Mereka yang menyatakan menolak hasil pemilu juga tidak menyepakati atau melanggar kontrak politik yang dibuat pada saat deklarasi damai," jelas dia.
Menurut Hasto, kubu Prabowo - Sandi hanya percaya tentang apa yang mereka rasa menguntungkan. Sementara demokrasi itu, kata Hasto, adalah kehendak rakyat yang harus diterima semua elite politik.
BACA JUGA: Analisis Moeldoko soal Pengulangan Skenario Ala Prabowo sejak 2014
BACA JUGA: Prabowo - Sandi 67,8%, Gerindra Gelar Syukuran, Apresiasi Kerja KPPS
"Rakyat sudah menyampaikan dukungannya. Itu lah yang kami percaya. Kalau kami lihat seluruh sistem telah dibangun dengan baik. Bahkan proses pemilihan KPU, Bawaslu, itu melalui proses yang sangat demokratis dan dimenangkan bagian dari Gerindra dan PKS saat itu," tandas Hasto. (tan/jpnn)
Simak Juga Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPN Prabowo Ogah Teken Rekap Suara Pilpres dari Seluruh Provinsi di Jawa
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga