Analisis Moeldoko soal Pengulangan Skenario Ala Prabowo sejak 2014

Jumat, 17 Mei 2019 – 22:40 WIB
Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Moeldoko di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (17/5). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Moeldoko menilai skenario people power dengan dalih kecurangan di Pilpres 2019 yang disuarakan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno persis dengan lima tahun lalu. Moeldoko pun menduga skenario itu sudah dirancang sejak lama.

"Kalau saya melihat file 2014 tuntutannya persis. Dulu ada tujuh poin, sekarang hampir sama. Jadi ya memang kayaknya udah dirancang dari 2014 mungkin," kata Moeldoko di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jakarta Pusat, Jumat (17/5).

BACA JUGA: BPN Prabowo Ogah Teken Rekap Suara Pilpres dari Seluruh Provinsi di Jawa

Moeldoko yang saat Pilpres 2014 masih menjabat sebagai Panglima TNI menuturkan, kala itu Prabowo juga mengklaim ada pelanggaran dalam rekapitulasi suara. Prabowo, kata Kepala Staf Presiden (KSP) tersebut, kala itu menyebut banyak pelanggaran dalam proses pemilu.

Kini, kata Moeldoko, tuduhan kubu Prabowo bertambah. Antara lain kecurangan yang ugal-ugalan dan brutal, termasuk soal pengerahan pejabat.

BACA JUGA: Keluarga Besar UI Tak Rela Jika Polisi Jerat dr Ani Hasibuan

“Isunya sama. Sudah disiapkan dari 2014 kali," kata dia. Baca juga: KPU Mau Umumkan Hasil Pilpres 5 Hari Lagi, Prabowo Pergi ke Luar Negeri?

Oleh karena itu Moeldoko meminta semua pihak tidak terjebak dengan isu kecurangan tersebut. Mantan tentara kelahiran Kediri, Jawa Timur itu juga meminta masyarakat tetap tenang.

BACA JUGA: Charles PDIP Ingatkan Prabowo Bakal Rugi Jika Tempuh Jalur di Luar Konstitusi

“Kita semua punya kewajiban untuk membuat situasi tenang dan tidak beriak-riak. Jadi saya berharap semua menjaga situasi tetap stabil," kata Moeldoko.

Selain itu Moeldoko juga meyakini masyarakat di bawah sebenarnya sudah legawa menerima hasil pilpres dan apa pun yang akan menjadi keputusan KPU. Buktinya, masyarakat tak menggubris ajakan untuk people power.

Baca juga: Penuturan Prof Mahfud soal Pendapat Bu Mega tentang People Power

"Sekarang sudah mulai di mana-mana menginginkan sebuah situasi yang amam dan tertib. Tidak menginginkan gerakan people power yang pada akhirnya merugikan semuanya," tandas dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah di Banten, Maruf Amin: Enggak Apa-apa, yang Penting Menang Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler