BACA JUGA: Moratorium TKI Malaysia Dicabut
Selain itu, kalimat-kalimat yang digunakan dalam berita advertorial itu juga diarahkan hanya untuk kepentingan salah satu kubu tertentuBurhanudin yang dihubungi melalui telpon, Selasa (18/5) malam mengatakan, dalam advertorial itu terkesan seolah-olah dirinya mendukung Andi Malarangeng dalam bursa calon ketua umum Partai Demokrat
BACA JUGA: Teliti Anggaran Haji, KPK Konsultasi ke DPR
"Padahal kalau konteks wawancara dilihat secara utuh tidak seperti itu," ujar pengamat dari LSI itu.Andai Burhanudin tahu bahwa wawancara itu untuk konsumsi advertorial, maka dirinya tidak akan mau
Yang pasti akibat advertorial dalam format berita di media online itu, Burhanudin mengaku ditelpon oleh banyak pihak yang mempertanyakan independensinya sebagai pengamat
BACA JUGA: Ada 98 Transaksi Teroris
Meski demikian ia tidak akan memperkarakan hal itu"Tetapi tolong jangan sampai diulang lagi," tegasnya.Hal serupa juga dikatakan Yunarto WijayaPengamat politik dari Charta Politika itu mengaku tidak mengucapkan kalimat seperti tertulis dalam sebuah media online.
Yunarto merasa terheran-heran ketika membaca berita yang jauh dari isi wawancara sebenarnya
Yunarto mengaku paham siapa yang sengaja memanfaatkan isi wawancara ituNamun demikian ia tidak akan memperkarakan sampai ke jalur hukumYunarto justru melihat pihak yang memanfaatkan isi wawancaranya itu karena sudah dalam kondisi panik.(fas/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Tangkap Perakit Robot
Redaktur : Tim Redaksi