jpnn.com, JAKARTA - Penasehat hukum Teddy Minahasa, Anthony Djono mencurigai upaya banding yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) merupakan pesanan dari pihak tertentu.
Kecurigaan itu, menurut, Anthony, dirasa masuk akal sebab penjara seumur hidup sudah hukuman berat tetapi tetap banding seolah ada pihak tertentu yang memang ingin membinasakan Teddy Minahasa.
BACA JUGA: Soroti Vonis Teddy Minahasa, Prof Nur Basuki: Harus Pembuktian Ulang di Sidang Banding
"Apakah ada yang minta? Itu harus ditelusuri. Kok, niat sekali hilangkan nyawa orang lain. Itu, kan, sudah seperti Tuhan. Di samping mereka ada aturan internal, ya, tentu saya tidak tahu apakah ada permintaan dari pihak lain atau tidak," ujar Anthony di Jakarta pada Senin (15/5).
Kasus narkoba yang mendera mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa memang dirasa penuh kejanggalan sejak awal penetapan sebagai tersangka hingga proses persidangan.
BACA JUGA: Pengacara Teddy Minahasa Soroti Uji Lab Perbandingan yang Tak Ada di Kasus Narkoba
Dia menduga tampaknya perang bintang yang dekonstruktif di tubuh Polri seperti disinggung dalam pleidoi dan duplik Teddt benar adanya.
"Itu pembelaan Pak Teddy ya karena pak Teddy yang lebih paham tetapi menurut kami itu cukup masuk akal," sambung Anthony.
BACA JUGA: Doddy Eks Anak Buah Teddy Minahasa: Saya Akan Buktikan Keadilan Itu Ada
Anthony juga membeberkan beberapa kejanggalan yang begitu nyata dalam kasus narkoba Teddy Minahasa.
Menurut, penetapan Teddy Minahasa sebagai tersangka begitu dipaksakan padahal minim alat bukti.
"Beliau ditetapkan tersangka bahkan waktu itu masih minim alat bukti, kemudian bukti chat yg merupakan satu-satunya bukti yang kemudian menjerat Pak Teddy, yang ternyata hasil pemeriksaan digital forensik belum keluar. Kok bisa begitu buru-buru ditetapkan tersangka," bebernya.
Hal lain yang menurutnya aneh ialah hasil lab yang menyatakan Teddy Minahasa positif narkoba padahal kenyataannya tidak.
Kemudian hasil tersebut tiba-tiba diralat menjadi negatif narkoba. Banyaknya kejanggalan dalam kasus ini, tegasnya, menguatkan kecurigaan bahwa ada pihak tertentu yang ingin menyerang Teddy Minahasa.
"Terus ada pengumuman yang beliau positif narkoba, padahal hasil tes belum keluar, meskipun di belakang hari dikoreksi, diralat bahwasanya beliau itu negatif narkoba. Banyak kejanggalan seperti itulah," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi