jpnn.com - JAKARTA - Realisasi pencairan bantuan langsung tunai (BLT) tahap pertama tingkat nasional masih mengalami kendalaHingga kemarin, PT Pos Indonesia baru membagikan bantuan senilai Rp 368,360 miliar bagi 1.227.869 rumah tangga sasaran (RTS).
Angka tersebut, berarti baru 6,46 persen dari 19,1 juta RTS yang menjadi target penyaluran bantuan pada Juni-Agustus mendatang
BACA JUGA: Daerah Diminta Batasi Konsumsi BBM
Total bantuan yang dibagikan pada tahap pertama berkisar Rp 13,37 triliunMeski secara nasional masih terbatas, realisasi pencairan BLT di 10 kota besar yang menjadi sasaran pertama sudah lebih dari 90 persen
BACA JUGA: DPR Segera Bahas Masa Depan NAMRU
Misalnya pencairan bantuan di Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 94,11 persen, begitu pula di Bandung yang lebih 90 persen.PT Pos mengakui sejumlah kendala yang menghambat pencairan, di antaranya kurangnya akurasi data RTS yang telah meninggal dunia atau pindah alamat
Selain itu, sejumlah provinsi tengah melakukan verifikasi ulang data penduduk miskin penerima BLT yang menjadi dasar pencairan bantuan
BACA JUGA: MAKI Minta Komjak Independen
Yakni Provinsi Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Provinsi Irian Jaya BaratKarena itu, PT Pos tengah menunggu hasil verifikasi dari pemerintah daerah.’’Verifikasi dilakukan setelah kartu BLT diterima kantor wilayah PT Pos Indonesia di daerah tersebutSaat ini, kartu BLT sudah diserahkan, tinggal diverifikasi,’’ terang JoesmanTiga provinsi dengan jumlah penerima BLT terbesar, Jawa Barat (2.897.807 RTS), Jawa Tengah (3.157.816 RTS), dan Jawa Timur (3.224.901) masih mencatat realisasi penerimaan rendah.
Realisasi di Jabar baru 3,71 persen, Jawa Tengah 2,24 persen, dan Jawa Timur 3,62 persenSementara realisasi pencairan BLT yang terbesar adalah DKI Jakarta (94,11 persen), Kepulauan Riau (44,14 persen), Sulawesi Selatan (23,01 persen), Banten (20,22 persen), dan Kalimantan Selatan (19,31 persen)(noe/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Kukuh Tak ada Skenario
Redaktur : Tim Redaksi