jpnn.com - Temuan Ombudsman RI terkait adanya jual beli kunci jawaban soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di wilayah Jabodetabek langsung direspon Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Irjen Kemendikbud Daryanto, temuan itu akan segera ditindaklanjuti dan jadi bahan evaluasi.
BACA JUGA: Banyak Kejanggalan, USBN Sia-Sia
"Sebenarnya sudah ada SOP pengawasan USBN. Namun, sebagus apa pun SOP-nya bila pelaksananya tidak bisa menjalankan dengan baik, hasilnya pun tidak maksimal. Yang harus dijaga adalah suasana kebatinan siswa. Jangan sampai mereka tertekan sehingga memengaruhi semangat belajarnya," kata Daryanto di Jakarta, Selasa (4/4).
Dalam kesempatan itu Pimpinan Ombudsman RI Ahmad Suaedy mengungkapkan, timnya menemukan sekolah-sekolah wilayah Jabodetabek mendapatkan kunci jawaban soal dengan membayar Rp 25 ribu per mata pelajaran. Temuan ini berdasarkan observasi dan wawancara tim ORI di lapangan.
BACA JUGA: Mendikbud: Pelaksanaan UN Harus Utamakan Kejujuran
"Di Lebak Bulus dan Jakarta Timur saja pungutan Rp 25 ribu marak. Apalagi wilayah lain yang jauh dari pemantauan pusat," ungkap Rully, tim ORI yang melakukan observasi di lapangan.
Menanggapi itu, Daryanto mengatakan, bila setiap siswa dipungut Rp 25 ribu untuk kunci jawaban, terlalu murah. Dia pun meminta harus diteliti lebih jauh apakah kunci jawabannya benar atau tidak.
BACA JUGA: Disdik Jamin Tak Ada Soal Bocor di Jakarta
"Karena ini berupa kunci jawaban pilihan berganda jadi rawan manipulasi. Pungutan Rp 25 ribu, terlalu murah itu, jadi harus dilihat lagi," tegasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Iuran Beli Bocoran Soal USBN
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad