Kunci Jawaban UN Dihargai Rp 300 Ribu

Kamis, 17 April 2014 – 19:19 WIB
Kunci jawaban Ujian Nasional dihargai Rp 300 ribu. Foto: JPNN.com

jpnn.com - MALANG - Beredarnya kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) ternyata benar-benar nyata. Buktinya saja sejumlah pengawas UN berhasil menemukan lembaran kunci jawaban yang dipergunakan siswa di sebuah sekolah swasta. Namun seperti tahun sebelumnya, para pengawas di Kota Malang sepakat bungkam dan tidak melaporkan kepada pengawas independen dari perguruan tinggi.

Salah satu pengawas yang enggan dikorankan namanya mengakui bahwa kebocoran soal memang benar terjadi. Ironisnya lagi menurut informasi yang ia gali ternyata setiap sekolah sudah ada koordinator yang bertugas menyebarkan kunci jawaban tersebut. Untuk memperoleh kunci jawaban tersebut siswa cukup membayar Rp 300 ribu.

BACA JUGA: Targetkan 40 Persen Dosen Bergelar Doktor

“UN bocor lagi, modusnya sama seperti tahun lalu,” kata salah seorang pengawas kepada Malang Post (Group JPNN.com).

Salah satu kunci jawaban yang ia temukan adalah kunci jawaban mata ujian Geografi. Kertas berisi kunci jawaban untuk 50 soal itu sudah ada kode khusus untuk membedakan kunci jawaban mana yang cocok untuk menjawab. Misalnya Geografi dengan kode soal 2 tertulis soal pertanyaan kunci yaitu pertanyaan nomor satu mengenai Geosfir, soal nomor 10 mengenai wilayah jawa selatan, dan soal nomor 22 mengenai hewan endemic.

BACA JUGA: Soal UN tentang Kebijakan Jokowi Tolak Mobil Murah

Jika di lembar soalnya ada pertanyaan itu maka kode soal 2 yang bisa dipakai. Hal ini dibuat untuk membedakan jenis paket yang diterima siswa. Karena Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mencetak lebih dari 20 paket soal untuk mengantisipasi adanya kebocoran.

Saat ditanya mengapa tidak mencatat kejadian itu atau melaporkan ke pengawas dari perguruan tinggi, pengawas dari unsur sekolah ini mengaku tidak berani. Sebab jika ia melaporkan kepada pengawas dari Universitas Brawijaya (UB) dikhawatirkan justru siswa dari sekolahnya yang akan diancam oleh pengawas sekolah lain. Sebab model pengawasan UN di Kota Malang adalah silang antar sub rayon misalnya Sub Rayon 1 yang terdiri dari SMAN 1 dan anggotanya mengawas di Sub Rayon 4 dari SMAN 4 dan anggotanya.

BACA JUGA: Kemendikbud Nyatakan JIS Tak Berizin

Karena itu pula, pengawas dari UB mengaku tidak menemukan adanya kecurangan selama UN tiga hari di Kota Malang. “Kami melihat pelaksanaan UN di Kota Malang lancar, kalau pun ada isu kecurangan itu tidak bisa dibuktikan,” ungkap Koordinator Pengawas UN Kota Malang, Prof Dr Hendrawan Soetanto M.Rur SC.

Pilihan Jawaban Tidak Ada

Sementara itu hari ketiga pelaksanaan UN kemarin ada masalah pada naskah soal UN Bahasa Inggris. Pilihan jawaban yang terdiri dari A sampai E ternyata tidak tersedia di lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN). Temuan ini, kata Hendrawan berlangsung di 84 sekolah penyelenggara UN Kota Malang.

“Temuan ini dilaporkan ada di semua sekolah, tapi banyaknya jumlah jawaban yang menghilang beragam, ada yang lima nomor saja, ada juga yang sampai sepuluh nomor di lembar jawabannya,” kata Hendrawan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah mengatakan, para siswa seharusnya membiarkan jawaban E tetap kosong, apabila jawaban itu dianggap benar ataupun tidak. “Karena itu yang telah disepakati dan sesuai petunjuk sebelumnya,” kata Zubaidah.

Di SMAN 6 Malang setidaknya 6-7 lembar LJUN ditemukan tidak lengkap. Solusinya, seperti yang diungkapkan oleh Kepala SMAN 6 Malang, Haryanto, M.Pd, jika siswa memilih jawaban E, maka siswa yang bersangkutan dapat menulisnya di sisi jawaban D.  “Langkah ini kami ambil setelah mendiskusikannya dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Dinas Pendidikan,” ujar Haryanto. (oci/ily/lim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Peserta UN Mengundurkan Diri karena Menikah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler