JAKARTA - Kondisi politik nasional yang kian memanas tak mempengaruhi rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein ObamaKementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa orang nomor satu di AS itu akan tetap datang sesuai dengan jadwal yakni pada akhir Maret.
"Tidak ada (pembatalan kunjungan, Red) itu
BACA JUGA: NU Bisa Tangkal Terorisme
Pemerintah Indonesia terus melakukan pembahasan terkait persiapan kedatangan Presiden Barack Obama, pada Maret ini," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta Kamis (4/3) kemarin.Menurut dia, dinamika politik di Tanah Air terkait Bank Century tidak akan mengganggu jadwal kedatangan Obama ke Indonesia
BACA JUGA: SBY Bela Boediono dan Sri Mulyani
Marty menyatakan, sampai saat ini belum ada pertanyaan dan tanggapan dari pihak AS terkait situasi politik di Indonesia."Tidak ada pertanyaan dari AS karena itu kami terus bekerja dengan baik
Untuk keperluan keamanan, tanggal resmi kedatangan Obama masih belum diumumkan
BACA JUGA: SBY Sayangkan Sikap Melupakan Krisis
Namun, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Obama akan tiba di Indonesia pada 20-22 Maret mendatang.Agenda kunjungan Obama selama berada di Indonesia belum juga dirilis kepada publikMarty beralasan, jadwal resmi kunjungan Obama belum selesai disusun dan masih mempertimbangkan banyak faktor"Belum ada, semua masih disusun, nanti kan ada kunjungan resminya dengan pihak pemerintah dan nonpemerintah," terangnya.
Sampai saat ini, kedua negara telah melakukan persiapan materi yang akan dibawa dalam pertemuan antara Obama dengan Presiden Susilo Bambang YudhyonoDia menambahkan, sejauh ini terus dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai kesepakatan kemitraan antara Indonesia dengan AS agar mencerminkan hubungan kedua negara yang komprehensif"Tentunya ini merupakan proses yang cukup menentukan karena terkait dengan potensi kerjasama bilateral ke depan," pungkasnya.
Seperti diwartakan, kedatangan Obama ke Indonesia setidaknya akan membawa dua agendaHal itu terkait dengan tindak lanjut pidatonya di Mesir untuk membangun hubungan yang produktif antara Islam dan BaratBaik dari sisi ekonomi, politik, dan intelektualAgenda kedua tidak lepas dari kepentingan ekonomi terkait dengan mengawal investasi dan mengamankan perusahaan-perusahaan AS yang kini ada di Indonesia(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Simpan 20 Usulan Pemekaran Daerah
Redaktur : Tim Redaksi