jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) tengah fokus melakukan percepatan tanam disejumlah daerah untuk meningkatkan produksi padi nasional.
Salah satunya adalah Kabupaten Bandung.
BACA JUGA: Begini Cara Kementan Atasi Harga Cabai yang Melambung Tinggi
Sebagai daerah sentra di Jawa Barat, Mentan Amran mendorong petani di wilayah itu untuk segera menepercepat waktu tanam atau sering disebut dengan sistem tanam culik.
Sistem tanam culik merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan pemanfaatan hujan melalui manajeman waktu mempercepat waktu tanam.
BACA JUGA: Dukung Pengembangan UMKM di Sleman, Kementan Berikan Bantuan
Hal tersebut menyusul banyaknya daerah yang mulai diguyur hujan, sehingga memungkinkan para petani untuk segera memasuki musim tanam utama.
Dia mengaku strategi tersebut bisa menjadi langkah jitu peningkatan produksi ditengah El Nino.
BACA JUGA: TNI dan Kementan RI Bersinergi untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
“Sekarang ini ada kondisi El Nino, yang begitu dashyat, sesuai BMKG, posisi sekarang ini Gorila El Nino yang paling dashyat, jadi yang terpenting sekarang kami bisa amankan pangan, ke depan bagaimana menekan impor, karena kalau tidak impor itu bisa naik lagi," kata Mentan Amran.
Sebagai salah satu sentra produksi padi di Indonesia, Mentan Amran menargetkan Provinsi Jawa Barat untuk mampu menghasilkan 11 juta ton gabah ditahun mendatang.
Dirinya berkomitmen akan mendukung upaya peningkatan produksi petani di lapangan. Seperti perbaikan irigasi, benih dan pupuk bersubsidi, hingga alat mesin pertanian.
“Jawa Barat ini ada targetnya adalah 11 juta ton gabah di 2024. mudah mudahan ini bisa dicapai,” tegas Mentan Amran.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan Jawa Barat merupakan sentra produksi beras nasional dengan kontribusi lebih dari 5 juta ton beras dan terus berpacu dengan berbagai terobosan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi.
"Sejalan dengan petunjuk Menteri Pertanian, Bapak Amran untuk fokus meningkatkan produksi padi dan jagung di saat penuh tantangan global dan elnino," tegas Suwandi.
Lebih lanjut, Suwandi yakin Jawa Barat mampu meningkatkan produksi di dengan meningkatkan Indek Pertanaman (IP) dari satu-dua kali panen setahun menjadi dua hingga tiga kali panen.
“Bahkan Jabar berkomitmen pada 2024 ini akan tanam dan panen empat kali setahun (IP400) dengan target seluas 110.000 hektar tersebar di Indramayu, Karawang, Subang dan lainnya " jelasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Terus Pacu Produksi Bawang Putih Dalam Negeri
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian