jpnn.com, KALTIM - Pemprov Kalimantan Timur menyambut kunjungan delegasi Pemerintah Negara Bagian Selangor, Malaysia, dalam pertemuan selama dua hari yang membahas pengendalian dengue.
Fokus utama pertemuan ini adalah berbagi pengalaman dan praktik terbaik.
BACA JUGA: Delegasi Bisnis Kanada Tawarkan Kerja Sama Strategis, Begini Respons Menko Airlangga
Selama kunjungan, delegasi Selangor bertemu dengan otoritas kesehatan lokal, mengunjungi sekolah, puskesmas, dan Dinas Kesehatan, serta mengikuti forum ilmiah yang membahas kebijakan kesehatan masyarakat dan pencegahan dengue.
"Termasuk inisiatif advokasi serta vaksinasi dengue, yang menjadi perhatian utama kedua wilayah," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. H. Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (18/12).
BACA JUGA: Upaya Kolektif Mampu Cegah Kasus Dengue di Indonesia
Kaltim menyoroti program vaksinasi dengue perdananya, yang merupakan inisiatif publik pertama di Indonesia.
Acara ini diorganisasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur bersama Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan Balikpapan.
BACA JUGA: Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
“Kami bangga membagikan pengalaman kami kepada Pemerintah Selangor dan menunjukkan strategi inovatif dalam pencegahan dengue. Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami melindungi masyarakat dari ancaman demam berdarah,” ujarnya.
Program vaksinasi dengue di Kalimantan Timur dimulai di Balikpapan dengan target 9.800 anak sekolah dasar.
Hingga Oktober 2024, 90% target tercapai dengan lebih dari 8.800 anak divaksinasi.
Program ini kemudian diperluas ke Samarinda, menargetkan 2.750 anak di Kecamatan Samarinda Utara.
Delegasi Selangor, yang dipimpin oleh Yang Berhormat Puan Jamaliah binti Jamaluddin, Selangor State Executive Councilor for Public Health and Environment, mengapresiasi inisiatif Kalimantan Timur.
“Hampir setengah kasus dengue di Malaysia terjadi di Selangor, memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan kami. Belajar dari program vaksinasi dengue Kalimantan Timur memberi kami dasar kuat untuk mengembangkan program serupa,” ungkap YB Jamaliah.
Dalam anggaran 2025, Selangor telah mengalokasikan RM4 juta (sekitar Rp14,35 miliar) untuk pencegahan dengue, termasuk vaksinasi. Informasi dari pertemuan ini akan membantu Selangor membentuk strategi pencegahan yang komprehensif.
President Director PT Takeda Indonesia Andreas Gutknecht menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung program pemerintah mengatasi dengue. Pihaknya juga memberikan dukungan melalui edukasi di garda depan khususnya bagi komunitas dan pekerja kesehatan.
"Menjadi komitmen kami untuk bersama-sama pihak terkait memerangi dengue termasuk langkah inovatif dengan menggunakan vaksin," ucapnya.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan upaya regional melawan dengue. Dengan tujuan bersama mencapai nol kematian akibat dengue pada 2030, Kalimantan Timur dan Selangor berkomitmen membangun kerja sama berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Asia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebaran Virus Zika Bisa Dicegah dengan Program Dengue
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad