Kunjungi Korban Tsunami, Menteri LHK Tawarkan Solusi Ekonomi

Jumat, 11 Januari 2019 – 17:00 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya bersama anak-anak korban tsunami Banten. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kecamatan Sumur di Pandeglang Banten sebagai daerah penyangga kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ikut terkena dampak tsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember lalu.

Walaupun tsunami 2018 tidak berdampak signifikan terhadap kawasan taman nasional dan keberadaan Badak Jawa di Ujung Kulon, namun memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Natal Bersama KLHK Gaungkan Semangat Bekerja untuk Sesama

Di Kabupatan Pandeglang sendiri, sekitar 217 orang meninggal, 437 perahu dan kapal rusak, 334 rumah rusak total, dan 2.600 masyarakat mengungsi.

Saat meninjau dan berdialog dengan masyarakat korban Tsunami, Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama Ketua Komisi IV DPR RI Edhi Prabowo berjanji mencarikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang tengah di hadapi masyarakat.

BACA JUGA: UN Environment Siap Dukung Pengelolaan Gambut Berkelanjutan

Saat ini yang dibutuhkan masyatakat adalah perbaikan jalan, air bersih, tempat tinggal dan mata pencarian.

Menanggapi hal tersebut, Edhi Prabowo akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pertanian dan KLHK serta kementerian terkait guna percepatan penanganan dampak bencana.

BACA JUGA: Masalah Lingkungan Freeport Sudah Ada Roadmap Penyelesaian

Sebagai solusi peningkatan ekonomi masyarakat jangka panjang, Menteri Siti menawarkan program kemitraan konservasi dan perhutanan sosial mengingat sebagian mereka tinggal di desa penyangga TNUK.

"Nanti akan dilihat master plan dan manajemen plan-nya, yang sudah harus dimasukkan di dalamnya Perhutanan Sosial dan kemitraan konservasi", tutur Menteri Siti saat berdialog dengan masyarakat di Kantor Seksi Pengelolaan Wilayah III TNUK, Sumur. (11/01)

Menteri Siti meminta Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno dan Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat yang turut hadir dalam acara tersebut, untuk merancang bisnis kemitraan antara masyarakat dan pengelola  konservasi dengan membangun jasa wisata alam dan jasa tata air.

Untuk kelembagaannya, Menteri Siti menyarankan agar dibentuk kelompok masyarakat dan usaha bidang jasa. "Masyarakat butuh kerja dan penghasilan", tambahnya. 

Di TNUK saat ini sudah terbentuk 7 kelompok tani konservasi, 2 kelompok sadar wisata, 2 kelompok masyarakat pesisir, dan 4 kelompok masyarakat tani madu hutan Ujung Kulon.

"Saya berharap daerah yang indah ini dapat dikelola menjadi tujuan wisata seperti Bali dan Jogja", harap Menteri Siti.

Di akhir kunjungan, Edhi Prabowo meminta Bupati Pandeglang untuk segera mendata kerusakan akibat bencana dari sektor pertanian, kelautan dan perikanan, yang menjadi bidang kerja Komisi IV.

"Kita semua tidak ingin masyarakat berlama-lama larut dalam bencana, mari kita segera bersama-sama bangkit", ucap Edhi.

Turut serta dalam kunjungan ini Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, MR. Karliansyah dan Direktur Regional UN Environment untuk Wilayah Asia Pasifik, Dechen Tsering, serta Disaster and Conflicts Regional Coordinator UN Environment, Lisa Guppy. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usul Pusat Peningkatan Kapasitas Inisiatif Regional Laut


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler