jpnn.com, JOMBANG - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau kondisi Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Dia ingin mengecek keberlangsungan proses belajar mengajar di Ponpes tersebut setelah izin operasionalnya dikembalikan.
BACA JUGA: Menko Muhadjir Prihatin Banyak Guru Takut Mendisiplinkan Murid
Seperti diketahui, izin ponpes tersebut sempat dicabut. Kemudian Presiden RI Joko Widodo secara khusus memberikan arahan kepada Kementerian Agama untuk mengembalikan izin operasional.
"Alhamdulillah sudah lancar, dan proses kegiatan belajar mengajarnya juga sudah baik seperti sedia kala," ujar Menko Muhadjir, Kamis (15/9).
BACA JUGA: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri
Dalam kunjungannya pada 12 September itu, Menko Muhadjir disambut sesepuh sekaligus Pimpinan Ponpes Kiai Muchtar Muth’i yang sudah berusia 94 tahun bersama para pengasuh ponpes.
Menko Muhadjir diajak mengelilingi area ponpes seluas 5 hektare itu. Dia menyaksikan banyak monumen kebangsaan di ponpes yang memiliki konsep cinta tanah air ini.
BACA JUGA: Kubu Mas Bechi Protes soal Saksi Pencabulan Santriwati, Pasek Tantang JPU
Ada Monumen Hari Santri, Monumen Proklamasi, dan Monumen Pembukaan UUD 1945, serta Monumen Garuda Pancasila. Dia pun mengapresiasi keberadaan monumen yang mencirikan semangat nasionalisme.
Menko Muhadjir berbincang dengan Kiai Muchtar seputar perkembangan belajar dan mengajar di ponpes. Kiai Muchtar juga mengaturkan terima kasih atas perhatian besar Menko PMK.
Eks menteri pendidikan kebudayaan itu juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo kepada Kiai Muchtar.
Menurut Menko Muhadjir, Presiden Jokowi memang sangat memberikan perhatian khusus pada keberlangsungan ponpes di seluruh Indonesia.
"Hal itu terbukti dengan dicanangkan Hari Santri, serta adanya UU Pesantren," ujarnya.
Dengan jumlah santri yang mencapai 1.500 orang dan ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, Ponpes Shiddiqiyyah telah banyak menebar manfaat.
Muhadjir menegaskan keberadaan Ponpes Shiddiqiyyah ini sangat penting. Ponpes ini memiliki sejarah panjang, dan ribuan alumni yang sukses ikut serta dalam pembangunan Indonesia.
Tentang kasus dakwaan pelecehan seksual terhadap Mas Bechi, putra Kiai Muchtar, menurut Menko PMK harus mempercayakan kepada pengadilan untuk menyelesaikan.
Prosesnya sedang berlangsung di PN Jombang. Kasus ini tidak boleh mengganggu hak para santri yang sedang belajar serta operasional ponpes.
Dia meminta setiap peristiwa diambil hikmahnya dan pembelajaran supaya pengembangan ke depan bisa lebih baik.
"Saya terus memantau kasus hukum ini, aparat berwenang telah melakukan tugasnya. Dan para santriwati yang menjadi korban juga sudah dilindungi dan dipantau Kementerian PPPA," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad