jpnn.com, TOMOHON - Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo kembali menyatakan komitmennya mewujudkan Satu Data Indonesia demi menyejahterakan seluruh rakyat.
Dengan adanya data raya itu, upaya menyejahterakan rakyat akan dilakukan melalui program Satu Kartu Terpadu Indonesia atau KTP Sakti.
BACA JUGA: Ganjar Luncurkan Program KTP Sakti, Yakin Bansos Lebih Efektif & Tepat Sasaran
Ganjar menyampaikan hal itu saat menghadiri dialog yang digelar Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (1/2/2024).
Capres yang berpasangan dengan Mahfud Md di Pilpres 2024 itu mengatakan banyak kalangan bertanya soal KTP Sakti.
BACA JUGA: Ganjar Paparkan Program KTP Sakti di Majalengka, Warga Terpesona
“Apa, sih. KTP Sakti. Apakah relate (terkait, red) dengan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah, red) atau tidak,” kata Ganjar di acara yang dihadiri ratusan orang itu.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu menjelaskan jika kelak terpilih menjadi presiden akan menerapkan sistem Satu Data Indonesia untuk KTP Sakti. Dengan KTP Sakti, katanya, program pemerintah untuk masyarakat bisa dilakukan secara tepat sasaran.
BACA JUGA: Kampanyekan KTP Sakti Program Ganjar Pranowo, Hasto Singgung Solusi Utang ala Prabowo
Menurut Ganjar, dengan Satu Data Indonesia pula akan diketahui kebutuhan UMKM. “Apakah itu pelatihan, bantuan, atau bagaimana cara UMKM naik kelas,” tuturnya.
Ganjar menambahkan banyak masyarakat mengeluhkan penyaluran bantuan dari pemerintah yang belum tepat sasaran.
Oleh karena itu, capres dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, tersebut mau membuat KTP Sakti yang berbasis data tunggal.
“Kami buat KTP Sakti agar datanya jelas dan (bantuan pemerintah) bisa tepat sasaran,” imbuhnya.
Selain itu, Ganjar juga menyinggung soal pentingnya memajukan lembaga pendidikan yang bernaung di bawah organisasi keagamaan.
Ketua umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu mencontohkan GMIM yang memiliki sekolah dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Menurut Ganjar, pemerintah harus ikut memajukan lembaga pendidikan di bawah ormas keagamaan yang telah ikut membangun sumber daya manusia.
“Apa yang bisa diberikan kepada sekolah-sekolah di bawah gereja ini agar tumbuh, salah satunya nasib para gurunya. Saya sangat (menaruh) respek betul, sangat menghormati betul, karena gereja ini concern sama pendidikan,” katanya.(jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Isu Ganjar-Mahfud akan Setop PKH dan Bansos, Atikoh Berbicara Soal KTP Sakti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi