KUR Pertanian Tersalur Sesuai Target Menko Perekonomian Puji Kementan

Senin, 26 Juli 2021 – 18:09 WIB
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama kurang lebih 2 tahun terakhir.

Menurut Menko, penyaluran KUR pertanian sudah sesuai target yang telah ditentukan pemerintah.

BACA JUGA: Panen Raya di Sejumlah Daerah Lanjut, Kementan Jamin Stok Beras Aman

"Penyaluran KUR di sektor pertanian sudah sesuai dengan target yang ada, dimana dari Rp 70 triliun KUR pertanian, saat ini sudah Rp 42,7 triliun yang sudah terserap. Dan bisa dipastikan KUR pertanian dari tahun ke tahun terus meningkat," ujar Menko Airlangga dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (26/7).

Airlangga menyebutkan penyaluran KUR disebabkan kondisi ekonomi nasional saat ini perlahan tapi pasti terus menunjukkan perbaikan. Ditambah, suku bunga KUR yang ada juga sangat rendah sehingga terjangkau oleh para petani.

BACA JUGA: Sebanyak 2.168 THL-TB Penyuluh Pertanian Berpeluang Jadi PPPK dan Upgrade Kompetensi, Keren!

"Sesuai perintah Bapak Presiden, saat ini pemerintah terus mendorong pembentukan KUR klaster pertanian. Misalnya KUR khusus padi, jagung, tebu, hortikultura dan perkebunan tanaman rakyat. Kemudian nantinya, sistem KUR yang ada juga akan didorong menjadi korporasi petani agar bisa membuka akses ekonomi yang lebih luas," katanya.

Sekilas, pemerintah telah menyiapkan alokasi KUR pertanian klaster, seperti KUR perkebunan kelapa sawit sebesar Rp 9,5 triliun, hortikultura, Rp 5,2 triliun, kambung dan domba Rp 3,5 triliun serta KUR khusus pembibitan sebesar Rp 1,1 triliun.

BACA JUGA: Jadi Petani Zaman Now, Bisa Ambil KUR, Pakai Teknologi, dan Berangkat Ke Korsel untuk Pelatihan, Mau?

"Sejauh ini potensi yang kami dorong memang ada di sektor pertanian," katanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengalokasian KUR pertanian saat ini sudah di atas 40 persen. Hal ini bisa terjadi karena sektor pertanian selalu bicara data dan lapangan. Oleh karena itu, tahun ini fokus utama pertanian adalah melakukan korporasi petani.

"Pada dasarnya kita di lapangan sudah melakukan berbagai langkah. Apalagi pertanian adalah komoditi yang selalu dibutuhkan. Karena itu daya serap KUR sudah diatas 40 persen. Kemudian, kami juga sedang melakukan kesiapan dan persiapan untuk perusahaan yang dikorporasikan," katanya.

Ke depan, kata Mentan, pihaknya akan mendorong klaster khusus KUR untuk komoditas porang dan Sarang Burung Walet (SBW). Dua komoditas itu perlu didorong dan juga perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia yang semakin meningkat.

"Saat ini kami memang sedang berkonsentrasi untuk KUR Porang dan sarang burung walet. Mudah-mudahan ini mendapat dukungan dari semua pihak," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan penyerapan KUR pertanian harus didorong oleh semua pihak, termasuk jajaran bank yang ada di bawah payung BUMN untuk menyediakan fasilitas dan akses hulu ke hilir.

"Sebagai catatan bank BRI dan Mandiri juga harus mendukung KUR pertanian, terutama untuk menyiapkan 8 klaster seperti padi, tebu, taman hias, porang, jagung dan hortikultura. Tentu kami siap mendampingi seperti yang kami lakukan di Ciamis dengan Gapoktan," tutupnya.

Sebagai informasi, pengajuan KUR bagi calon debitur bisa dilakukan dengan melengkapi legalitas perizinan usaha seperti SKU dari Kelurahan dan Kecamatan, identitas diri beserta Kartu Keluarga, NPWP, daftar hitam Bank Indonesia, fotocopy rekening dan mencantumkan bukti kepemilikan rumah.

Adapun penetapan bidang usaha yang dibiayai KUR sektor pertanian terdiri dari usaha pertanian prioritas untuk mendukung swasembada berkelanjutan dan mendukung peningkatan kesejahteraan petani. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler