Kurang Bugar, Owi/Butet Masih Asa Indonesia di World Superseries Finals

Selasa, 29 November 2016 – 05:56 WIB
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Foto: badmintonindonesia

jpnn.com - JAKARTA -  Ganda campuran terbaik Indonesia saat ini, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berpeluang untuk memperpanjang gelar internasional mereka sepanjang tahun ini. 

Akhir tahun nanti, kedua pasangan yang berhasil menyumbangkan satu keping medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016 itu, akan tampil di Dubai World Superseries Finals 2016. 

BACA JUGA: Beres! Pakansari jadi Stadion Indonesia Vs Vietnam

Dalam even yang berlangsung selama empat hari, 14-18 Desember mendatang di Hamdan Sports Complex, Dubai itu, pasangan yang dikenal dengan sebutan Owi/Butet ini diprediksi bisa membawa pulang gelar. "Performa mereka sedang bagus-bagusnya," kata mantan kepala bidang Pembinaan dan Perestasi PB PBSI, Rexy Ronald Mainaky. 

Apa yang dikatakan oleh peraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996 itu tidak salah. Sebab, semenjak meraih medali emas di Rio 2016, Agustus lalu, kepercayaan diri Owi/Butet sedang membuncah. 

BACA JUGA: Laga yang Menentukan Seberapa Besar Peluang Jadi Juara

Buktinya, belum lama ini, keduanya berhasil mengamankan dua gelar inernasional hanya dalam tempo 14 hari. 

Dua gelar tersebut masing-masing adalah China Open Superseries Premier dan Hong Kong Open Superseries 2016. 

BACA JUGA: Andes Rasakan Senang sekaligus Sedih di Debut Perdananya

Gelar di even terakhir berhasil mereka genggam setelah mengalahkan rekan sesama Pelatnas PBSI, Praveen Jordan/Debby Susanto di pertandingan final dengan skor 21-19 dan 21-17 di Hongkong, dua hari lalu

Nah, pasangan yang dikalahkan oleh Owi/Butet di final tersebut, juga digadang-gadang bisa membuat kejutan di kejuaran akhir tahun nanti. 

Selain mereka, Rexy  melihat bahwa, Indonesia berpeluang untuk membawa pulang gelar dari nomor ganda putra. Pasalnya, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga sedang berada di performa terbaik.

Hanya saja, untuk pasangan ganda putra lainnya, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Rexy tidak begitu optimistis. Sebab, dalam beberapa kali even yang diikuti oleh pasangan tersebut, pria asal Ternate, Maluku Utara ini melihat performa mereka tidak begitu maksimal. 

Sementara untuk nomor ganda putri, Rexy masih menaruh harapan besar kepada pasangan Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari. "Namun, kami berharap Nitya yang saat ini sedang dalam masa duka karena bapaknya baru meninggal, bisa segera bangkit. Tapi, secara menyeluruh, mereka semua harus tetap fight, karena setiap tim yang lolos ke Dubai adalah pemain pemain terbaik," paparnya. 

Sementara itu, meski masuk dalam daftar unggulan, kebugaran Butet sedang terganggu. Ya, dia sedang mengalami sakit di lutut bagian kanan sejak semifinal China Open 2016, sepekan lalu. Bahkan, akibat sakit tersebut, Owi/Butet  bahkan sempat hampir membatalkan partisipasinya di Hong Kong Open itu.

"Tadinya kami sempat ingin memutuskan untuk mundur setelah Ci Butet (Liliyana Natsir) agak cedera. Kami juga sempat ragu-ragu untuk main di sina (Hong Kong, Red). Tapi saya meyakinkan Ci Butet bahwa kami bisa main di sini. Apalagi saya lihat arah angin di lapangan cocok buat kami. Jadi coba aja, kami paksa buat main di sini. Ternyata benar, hasilnya bisa maksimal,” ujar Tontowi.

Butet memang mengaku sempat merasa ragu untuk banyak bergerak di lapangan. Namun berkat komunikasi serta kerja sama yang baik antara dia dan Tontowi, perjuangan mereka akhirnya berbuah hasil manis. Keduanya berhasil tampil maksimal hingga partai puncak selesai. (ben/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Riedl Akui Vietnam Lebih Kuat dari Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler