Kurang Komunikasi Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat Asiana Korea

Minggu, 18 Agustus 2013 – 22:49 WIB
Asiana Korea yang mengalami kecelakaan di Amerika Juli lalu. FOTO: cbc.ca

jpnn.com - NEWYORK - Sejumlah mantan pilot maskapai penerbangan Korea meyakini dua faktor yang mungkin berperan jatuhnya pesawat Asiana Airlines Juli lalu di Amerika.

Mantan pilot Korean Airlines mengatakan kepada VOA,  bahwa isu-isu pelatihan dan budaya mungkin ikut menyebabkan jatuhnya pesawat Asiana di Bandara Internasional San Francisco bulan lalu. Keprihatinan itu dikemukakan penyelidik Keamanan Udara di Amerika, Inggris dan Kanada setelah ada sejumlah kesalahan dan bencana sejak 1990-an.

BACA JUGA: Terima Informasi Terbaru tentang Sebab Kematian Lady Di

Seperti terungkap dalam penyelidikan kecelakaan itu, Kapten Pilot Asiana menerbangkan pesawat menuju Bandara Internasional San Francisco menggunakan pendekatan visual ketimbang kontrol otomatis. Pesawat jet itu terbang terlalu rendah dan lambat sehingga menyebabkan kecelakaan yang menewaskan tiga orang serta mencederai 180 orang lainnya.

Badan Keselamatan Transportasi Amerika (NTSB) melaporkan tidak ada satupun dari awak pesawat itu yang dalam penerbangan berbicara mengenai posisi berbahaya ini meskipun ada peringatan otomatis sampai dua pilot meminta pembatalan pendaratan (go around) namun kedua hal itu sudah terlambat.

BACA JUGA: Indonesia Pimpin Konferensi Anti-Trafficking

Mantan pimpinan NTSB Jim Hall yang sebelumnya membantu melakukan pemeriksaan keamanan industri penerbangan Korea itu menyampaikan keprihatinan bahwa kecelakaan bulan Juli itu mungkin bukan insiden khusus.

Ross Aimer, mantan kapten United Airlines yang melatih pilot-pilot KAL enam tahun lalu mengatakan keengganan untuk berbicara bisa ditelusuri dari tradisi budaya Korea yang menjunjung otoritas.

BACA JUGA: Makin Panas, Puluhan Gereja di Mesir Dibakar

Terlalu bergantung pada pengendali otomatis juga mungkin menyebabkan kecelakaan itu. Para pilot Korea melakukan latihan pendaratan secara manual pada sebuah simulator setiap enam bulan, tapi pakar penerbangan mengatakan perusahaan penerbangan lainnya mewajibkan pilot mereka untuk latihan pendaratan semacam itu dalam situasi nyata.

Sumber-sumber mengatakan para pilot Asiana secara rutin menolak tawaran pendekatan visual dari pihak pengawas lalu lintas udara.

FAA sebelumnya memberitahu  untuk sementara melarang pilot-pilot asing menggunakan pendekatan visual di San Francisco. FAA mengambil tindakan ini setelah melihat peningkatan pembatalan pendaratan pada saat terakhir atau yang disebut go-around oleh pilot-pilot asing dalam upaya menggunakan pendekatan visual termasuk oleh Asiana, kurang dari dua minggu setelah kecelakaan itu. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Militer Mesir Bakal Bubarkan Ikhwanul Muslimin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler