Kurikulum Merdeka Tidak Melarang PAUD Mengajarkan Calistung

Rabu, 23 Februari 2022 – 11:53 WIB
Kemendikbudristek memastikan Kurikulum Merdeka tidak melarang PAUD mengajarkan calistung. Foto: ilustrasi/Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya mengatasi krisis pembelajaran (learning loss).

Kurikulum ini menjadi salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat pandemi.

BACA JUGA: Kemendibudristek: Tidak Ada Seleksi dalam Pendaftaran Kurikulum Merdeka

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan Kurikulum Merdeka ini bisa diterapkan untuk semua sekolah atau madrasah, bahkan jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).

Penerapannya juga tidak ada seleksi, tetap sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka, sekolah harus memahami dulu apa saja yang terkandung dalam kurikulum tersebut.

BACA JUGA: Kurikulum Merdeka Menyatukan Mapel IPA & IPS, Informatika jadi Wajib, Ini Penjelasannya

“Tolong diingat kurikulum ini adalah opsi bagi sekolah sesuai dengan kesiapannya masing-masing," kata Menteri Nadiem di kanal YouTube Kemendikbud RI, dikutip Rabu (23/2).

Menurut Nadiem, tidak ada transformasi proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa terpaksa.

BACA JUGA: Sebelum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Ini yang Harus Diperhatikan Sekolah

Satuan pendidikan bisa memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing.

Kunci keberhasilan sebuah perubahan kurikulum adalah kalau kepala sekolah dan guru-gurunya memilih untuk melakukan perubahan tersebut.

Untuk Kurikulum Merdeka di jenjang PAUD memiliki karakteristik utama di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Menguatkan kegiatan bermain yang bermakna sebagai proses belajar.

2. Menguatkan relevansi PAUD sebagai fase fondasi (bagian penting dari pengembangan karakter dan kemampuan anak serta kesiapan anak bersekolah di jenjang selanjutnya).

3. Menguatkan kecintaan pada dunia literasi dan numerasi sejak dini.

4. Adanya proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

5. Proses pembelajaran dan asesmen yang lebih fleksibel.

6. Hasil asesmen digunakan sebagai pijakan guru untuk merancang kegiatan bermain dan pijakan orang tua dalam mengajak anak bermain di rumah.

7. Menguatkan peran orang tua sebagai mitra satuan.

Apakah Kurikulum Merdeka mengajarkan calistung di PAUD?

Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menjelaskan pendidikan PAUD mengenalkan kegiatan pra-membaca, pra-matematika, dan pra-menulis kepada peserta didik, sehingga tidak ada pelarangan untuk mengajarkan calistung di PAUD.

Namun, lanjutnya, pendidik perlu memerhatikan dengan baik metode pengajarannya.

Arah kebijakan di PAUD adalah penyiapan literasi dan numerasi dini.

Bukan hanya terbatas pada calistung.

Pengembangan literasi dan numerasi dini disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak.

Kemudian dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan bermakna.

"Bukan hanya dengan pengisian lembar kerja," pungkas Anindito Aditomo. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler