Kurikulum Prototipe, Federasi Guru Desak Nadiem Makarim Tegas dan Transparan

Minggu, 30 Januari 2022 – 15:56 WIB
Sekjen FSGI Heru Purnomo menyampaikan potensi kerugian negara akibat kurikulum prototipe. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak Mendikbudristek Nadiem Makarim bersikap tegas dan transparan mengenai kurikulum prototipe.

Menteri Nadiem Makarim diminta segera memutuskan tahun ini akan menggunakan kurikulum prototipe untuk seluruh sekolah di Indonesia.

BACA JUGA: Ada Dugaan Kurikulum Prototipe Dibuat Komunitas Tertentu, Benarkah?

Sekjen FSGI Heru Purnomo menilai kalau harus menunggu tahun 2024, itu terlalu lama dan sangat berisiko bagi pendidikan nasional.

"Akan lebih baik jika Mas Menteri memutuskan kurikulum baru itu berlaku sekarang disertai kajian akademik dan dasar peraturan perundang-undangannya," kata Heru Purnomo pada Minggu (30/1).

BACA JUGA: Parah! Ini Fakta Baru soal Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Mengejutkan

Bila tidak, lanjutnya, hasil uji coba opsional hingga 2024 berpotensi untuk dibatalkan, bahkan tidak digunakan. Akibatnya, berpotensi merugikan keuangan negara.

FSGI mengingatkan, jika memutuskan penggunaan kurikulum paradigma baru, maka Kemendikbudristek wajib mengubah sistem seleksi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) agar uji coba kurikulum prototipe berhasil.

BACA JUGA: Calon PPPK Guru Waswas Dikontrak di Bawah 5 Tahun, Tidak Ada Kenaikan Gaji Berkala

Hall itu juga seiring dengan proses pembelajaran dan pengalaman belajar peserta didik.

"Jangan sampai peserta didik dirugikan karena saat ini seleksi perguruan tinggi negeri (PTN) masih berbasis kognitif semata," ujar Heru.

FSGI mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi penggunaan anggaran kurikulum prototipe yang mencapai hampir Rp 3 triliun, mulai perencanaan, uji coba, uji publik, proses penerapan, monitoring, dan evaluasinya.

"Jangan sampai ada kerugian negara sehingga uang negara untuk pendidikan berkualitas dan berkeadilan akan sia-sia," ucap Heru Purnomo. (esy/fat/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler