Kurs Rupiah Sudah Tak Cerminkan Fundamental Ekonomi

Minggu, 13 Mei 2018 – 01:17 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut melemahnya nilai tukar rupiah pada beberapa pekan terakhir tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

Bank sentral mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas.

BACA JUGA: Waspada Jangan Sampai Dolar Tembus Rp 15 Ribu

Turbulensi yang berasal dari pasar global masih berlanjut sehingga BI perlu mengambil kebijakan yang tegas.

’’Bank Indonesia punya ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan (BI 7-day reverse repo). Respons kebijakan itu akan dijalankan secara konsisten dan preemptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas,’’ ujar Agus, Jumat (11/5).

BACA JUGA: Fadli Zon: Pemerintah Gagal Menjaga Martabat Rupiah

Suku bunga acuan kini berada di level 4,25 persen. Posisi itu tidak berubah sejak sekitar delapan bulan lalu atau tepatnya pada 22 September 2017.

Agus menambahkan, BI juga bakal konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien.

BACA JUGA: Arief Kaitkan Anjloknya Rupiah dengan Elektabilitas Jokowi

Dengan begitu, ketersediaan likuiditas, baik di pasar valuta asing maupun pasar uang, tetap terjaga dengan baik.

Operasi moneter di pasar valuta asing tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas kurs.

’’Operasi moneter di pasar uang bakal terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan likuiditas rupiah yang memadai dan terjaganya stabilitas suku bunga di pasar uang dalam koridor yang sejalan dengan stance kebijakan moneter Bank Indonesia,’’ papar Agus. (ken/rin/c14/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Melemah, Oso: Indonesia Kena Dampak Saja


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler