Kusta di Flores Timur Masih Tinggi

Selasa, 03 Desember 2013 – 09:26 WIB

jpnn.com - LARANTUKA - Kasus Penyakit kusta atau lepra di kabupaten Flores Timur hingga kini masih tinggi. Data tahun 2012 menunjukan penderita kusta yang ada di kabupaten Flores Timur sebanyak 73 kasus. Angka tersebut memang mengalami penurunan jika dibanding tahun 2011. Meski demikian, jumlahnya tidak signifikan. Di tahun 2011 sendiri, terdata ada 79 kasus.

Jika dirincikan sesuai jenis, pada tahun 2012, kusta MB atau kusta yang dapat menular sebanyak 61 kasus. Sementara kusta PB atau yang tidak menular sebanyak 12 kasus.

BACA JUGA: Proyek Tol Merusak 143 Rumah

"Mayoritas dia kena pada usia belasan tahun sampai 30 an tahun," beber koordinator Cabang Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata) Flores Timur, Yoseph Igo Nuhan, senin (2/12).

Berdasarkan data yang dimiliki Permata, kasus kusta terbanyak ditemukan di desa-desa, di bawah layanan Puskesmas Kelike, kecamatan Solor Selatan, dan layanan puskesmas Baniona, kecamatan Adonara Barat. Menyusul kemudian puskesmas Waimana dan Oka.

BACA JUGA: Waspada, Ada Narkoba Berbentuk Perangko dan Kapsul

"Kusta ada di hampir semua puskesmas. Tapi hanya satu dua kasus saja," katanya.

Terkait ketersediaan obat Nuhan menyebutkan, saat ini di kabupaten Flores Timur tidak tersedia obat kusta jenis MDT, yang diperuntukan bbagi penderita anak-anak. Akibatnya, penderita anak tidak terlayani.

BACA JUGA: 41 Nama Warga Meninggal Masuk DPT

Contoh kasusnya terjadi pada seorang anak SD kelas 2, Fransiskus Lebuan (8). Anak yang berasal dari desa Waimana, kecamatan Ilemnadiri itu, menderita kusta sejak bulan Agustus silam.

"Dia sekarang menderita fisik dan psikis, karena dijauhi teman-temannya dan diolok-olok," katanya.
Kadis kesehatan kabupaten Flores Timur, dr. Yoseph Usen membenarkan ketiadaan obat itu. Menurutnya, pengadaan obat diluar kewenangan dinkes Flotim.

"Itu program nasional lewat dinkes provinsi, dan memang di provinsi juga tidak ada persediaan obatnya. Kita sudah koordinasi. Obat yang masih tersedia hanya khusus pasien dewasa," katanya.

Terkait tingginya kasus di Flores Timur, Dinkes Flores Timur punya cara sendiri. Untuk wilayah Kelike dan Baniona, dinkes Flores Timur berencana melaksanakan pemeriksaan atas seluruh warganya.

Setiap warga yang diperiksa, akan diberikan tiga kartu. Kartu berwarna merah untuk warga yang bebas kusta, kuning untuk yang beresiko, merah untuk yang terinfeksi.

"Kartu itu berlaku untuk 5 tahun, sesuai dengan masa endemik lepra 5 sampai 10 tahun," jelasnya. (krf2/lok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekeluarga Tertimpa Tembok Bangunan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler