jpnn.com - GEMPOL– Kerusakan rumah warga di Desa Walahar, Kecamatan Gempol akibat pembangunan proyek Jalan Tol Cikampek–Palimanan terus bertambah. Sebelumnya, 98 rumah mengalami kerusakan, kini dari hasil survei ternyata ada 143 rumah yang terkena dampak.
“Berdasarkan hasil dari laporan tim survei, rumah yang retak berjumlah 143 rumah. Ini akibat aktivitas pembangunan proyek tol sejak April sampai sekarang,” ujar Camat Gempol, H Yono Purnomo, kepada Radar (Group JPNN), Senin (2/12).
BACA JUGA: Waspada, Ada Narkoba Berbentuk Perangko dan Kapsul
Menurutnya, tuntutan warga kepada pengembang terkait kompensasi kerusakan rumah sampai hari ini belum ada kejelasan. Namun, pihaknya akan tetap berupaya mendesak pihak pengembang agar memberi kompensasi.
“Yang jelas kami akan tetap mencoba untuk menjembatani. Selain itu, kami juga masih menunggu kejelasan pengembang terkait kompensasi ganti rugi rumah warga,” tuturnya.
BACA JUGA: 41 Nama Warga Meninggal Masuk DPT
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kuwu Desa Walahar, Samian, belum bisa di konfirmasi. Sebelumnya, salah seorang warga Desa walahar, Said (37) mengatakan, banyak rumah warga yang mengalami keretakan akibat aktivitas proyek tol. Sayangnya setiap kali warga meminta kejelasan kompensasi kepada pengembang melalui pemerintah desa, tak ada jawaban yang memuaskan.
“Pengajuan ganti rugi ini diajukan sejak bulan September 2013 lalu, tapi tak ada hasilnya. Tentunya kejadian ini membuat amarah warga memuncak. Warga mengancam menutup dan menghentikan proyek tol tersebut,” tegasnya.
BACA JUGA: Sekeluarga Tertimpa Tembok Bangunan
Said mengaku, telah mengajukan dua kali permohonan ganti rugi kepada pihak pengembang. Di pengajuan yang kedua ini, rupanya pengembang mulai sedikit merespons keinginan warga dan melakukan survei ke rumah yang terkena dampak pembangunan proyek. (sam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Ancam Coret Anggaran untuk Wali Nangroe
Redaktur : Tim Redaksi