Sekeluarga Tertimpa Tembok Bangunan

Selasa, 03 Desember 2013 – 03:19 WIB

jpnn.com - CIJERUK-Sebuah rumah di Kampung Geger Bitung RT 03/04, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, ambruk setelah di sapu hujan deras disertai angin kencang, Senin (2/12).

Peristiwa itu bermula ketika hujan disertai angin kencang mengguyur seluruh wilayah Kecamatan Cijeruk sejak pukul 17:00. Saat itu pemilik rumah, Deni (31) tengah berkumpul dengan keluarga kecilnya di rumah berukuran 80 meter persegi itu.

BACA JUGA: Kemendagri Ancam Coret Anggaran untuk Wali Nangroe

Para penghuni rumah tak berani tidur, karena khawatir terjadi sesuatu. Benar saja, firasat mereka terbukti ketika Deni melihat bagian tembok samping sebelah kirinya rembas kena air hujan.

Tak lama, tembok bangunan dan sebagian atap tersapu angin. Sementara penghuni rumah berjumlah empat orang tertimpa tembok bangunan. Bayi berusia satu tahun, anaknya Deni ikut tertimpa tembok.

BACA JUGA: Wisman Australia Turun, Tiongkok dan Taiwan Meningkat

Pemilik rumah pun berteriak meminta tolong. Spontanitas, warga sekitar berhamburan keluar rumah untuk menolong korban. Empat penguni rumah langsung dievakuasi dan dilarikan ke pengobatan alternatif di Cimande, karena sebagian korban mengalami patah tulang.

Dari Cimande, keempat korban dilarikan ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan perawatan intensif. “Saat itu tembok bangun terembes air. Tak lama terdengar suara angin kencang, dan tembok bangunan roboh. Seluruh penghuni rumah terimpa tembok,” tutur Deni saat ditemui Radar Bogor, kemarin.

BACA JUGA: Senpi dan Bom Rakitan OPM Lebih Canggih

Ia mengatakan, mereka bisa keluar dari reruntuhan setelah dibantu warga setempat. “Yang jadi korban istri saya Ai Ismawati (30), anak Irma (1), dan adik Ahmad Maulana (17),” terangnya.

Semua biaya pengobatan, kata dia, ditanggung Kepala Desa. “Biaya kami sekeluarga ditanggung pak Kades. Kami bersyukur dengan respon yang cepat dari pemimpin desa,” ujarnya.

Akibat peristiwa itu, Deni mengalami luka di kepala belakang sebelah kiri, pipi sebelah kiri, bahu kanan patah, dan kaki kanan patah, serta kaki kiri mengalami luka memar. Sementara tangan kiri istrinya patah serta kaki kiri luka memar dan terkilir.

Kemudian adiknya, Ahmad Maulana jari manis sebelah kanan remuk. Sementara buah hatinya mengalami memar dan terdapat tiga benjolan di bagian kepala. Untuk sementara mereka mengungsi di tempat sanak keluarganya tak jauh dari rumahnya, yakni Syahrul.

Akibat peristiwa itu, kerugian materi yang dialami korban diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Para tetangga pun membantu membersihkan puing bangunan rumah korban.

“Kami berharap pemerintah segera memberikan bantuan kepada korban. Karena korban tergolong dalam masyarakat kurang mampu," imbuh Lukman, salah seorang tetangga korban yang diamini tetangga lainnya.

Ia mengatakan, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendatangi rumah korban kemarin malam. “Petuga BPBD sudah ada, tapi tidak memberikan bantuan,” tambahnya.(rp6/b)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Sinabung Butuh Sayuran dan Buah-buahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler