Kutim Kekurangan Tenaga Kesehatan

Selasa, 10 Oktober 2017 – 00:12 WIB
Dokter sedang operasi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, KUTAI TIMUR - Kutai Timur merupakan kabupaten di Kaltim yang masih kekurangan tenaga kesehatan.

Lumayan, bertepatan dengan HUT ke-18 Kutim, ada tambahan sembilan tenaga kesehatan kiriman kemenkes . Diharapkan ini bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di 18 kecamatan se-Kutim.

BACA JUGA: Hendak Edarkan Sabu-Sabu, Randi Ditangkap di Halaman Masjid

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim Bahrani kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group), kemarin.

Menurut dia, tenaga kesehatan untuk penempatan di pedalaman Kutim memang langka, sebab banyak SDM terpusat di Sangatta. Sementara tenaga kesehatan di kecamatan lain yang jauh dari pusat kota, masih minim.

BACA JUGA: Sempat Ngaku Digituin Ayah Tiri, Melati Tarik Ucapannya

“Baru datang sembilan tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan di Jakarta. Mereka akan ditempatkan di enam kecamatan di Kutim. Kami sudah meminta lagi ke pemerintah pusat untuk penambahan tenaga kesehatan yang lebih banyak,” terang dia, saat dijumpai di acara Kutim Expo, kemarin siang.

Dipaparkan Bahrani, tenaga kesehatan yang kurang di Kutim, yakni dokter gigi, analis kesehatan pemeriksa laboratorium, dan apoteker. Sementara lainnya, yakni perawat dan dokter umum jumlahnya sudah cukup.

BACA JUGA: Warga Resah Indekos Jadi Tempat Begituan

“Saat ini, dokter gigi baru ada di delapan kecamatan di Kutim. Seperti Kecamatan Batu Ampar dan Muara Bengkal. Sementara sisanya (10 kecamatan) belum ada dokter gigi," ungkap dia.

Bahrani menuturkan, sembilan tenaga kerja tersebut akan digaji pemerintah pusat. “Jumlahnya (gaji) saya belum tahu. Yang jelas, kami hanya siapkan tempat tinggal. Dan, mungkin akan ada insentif tambahan untuk mereka dari kami, di luar gaji pokok dari pusat itu," ulasnya.

Saat ini, lanjut Bahrani, upaya pemerintah meningkatkan SDM tenaga kesehatan di Kutim adalah mengambil sebanyak-banyaknya orang yang mau dan siap ditempatkan di kecamatan-kecamatan Kutim, selain Sangatta, yakni mereka yang berstatus tenaga kerja kontrak daerah (TK2D).

Sementara PNS juga lebih diutamakan. "Tapi kalau saat ini lebih banyak TK2D di Kutim. Itu membantu menambah tenaga SDM di kecamatan-kecamatan," ucap dia.

Lebih lanjut, Bahrani menyatakan bakal memberi fasilitas bagi tenaga kesehatan yang masih berstatus pendidikan diploma I (D-I), yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang D-III. Tenaga tersebut bakal diberi tugas khusus nantinya setelah lulus.

"Mereka akan diberi percepatan dalam meraih D-III, dengan tenaga pengajar dari Samarinda, dalam sembilan kali pertemuan di aula Diskes Kutim. Mereka tak boleh pegang pasien kalau belum D-III," paparnya. (mon/kri/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Begituan, Kumbang Persilakan 4 Temannya Gilir Sang Pacar


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler