jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Ode Ida mengkritisi lembaga negara yang pernah dipimpinnya itu lantaran tak bersikap soal komposisi Kabinet Kerja bentukan di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ida menganggap DPD periode ini kurang sensitif dan tidak pro-daerah karena tak mengkritisi komposisi Kabinet kerja.
Menurut Ida, Kabinet Kerja terlalu Jawa sentris. Sebab, 24 menteri berasal dari Pulau Jawa. Sedangkan menteri asal Sumatera hanya ada 6 orang. Sisanya, 4 orang menteri masing-masing dari Bali, NTT, Papua dan Sulawesi Selatan. “
BACA JUGA: Triomacan2000 Bantah Adminnya Ditangkap
""Bayangkan saja, tidak ada satu pun putra Kalimantan yang duduk kabinet, begitu juga Maluku, NTB, Sulut, Sulteng dan Sulbar," kata Ida di Jakarta, Rabu (29/10).
Sebagai wakil daerah, lanjut dia, DPD mestinya bersikap sensitif dengan getol memperjuangkan keterwakilan daerah-daerah di dalam kabinet. "Dengan keterbatasan kewenangannya, seyogianya harus lebih pro-aktif menyikapi masalah temporer berkaitan dengan kepentingan daerah, termasuk terkait dengan komposisi kabinet sakarang ini," tegasnya.
BACA JUGA: Penyuap Bupati Biak Numfor Divonis 3,5 Tahun Penjara
Ida bahkan menyebut DPD bersikap aneh karena hingga hari keempat sejak pengumuman Kabinet Kerja, suara para senator nyaris tak terdengar. "Ada apa di lembaga ini? Pihak pimpinan harusnya tampil sebagai pendobrak, bukan sebagai penikmat," ujarnya.
Ida pun meminta publik terus mengkritisi DPD. Sebab, DPD dibiayai dengan uang negara sehingga jangan sampai keberadannya mubazir. "Sekali lagi, dengan tidak adanya reaksi formal pimpinan DPD terhadap komposisi kabinet sekarang ini menunjukkan 'tiadanya moral' lembaga itu," imbuhnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Bupati Biak Numfor Kena 4,5 Tahun Penjara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penghinaan Jokowi, Polisi: Sudah Mengandung Unsur Pornografi
Redaktur : Tim Redaksi